Tahap Proses Siklus Akuntansi – Seperti yang kita ketahui, Siklus Akuntansi adalah suatu proses penyusunan laporan keuangan yang bisa dipertanggungjawabkan. Siklus akuntansi tersebut juga sangat mambantu sekali untuk setiap perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Pengertian Akuntansi seringkali dapat diartikan sebagai suatu seni dalam pencatatan, serta pelaporan, pengelompokkan, atas transaksi keuangan. Rangkaian tahap demi tahap itulah yang diartikan dengan SIKLUS AKUNTANSI yang juga disebut pembukuan atau “bookeeping”. Lalu apakah akuntansi sama dengan pembukuan/bookkeeping ? yang jelas Keduanya sangatlah berbeda.
Pembukuan keuangan selesai dikerjakan hanya sampai pada siklus saja, sementara akuntansi jauh lebih luas lagi. Bukan hanya sekedar pembukuan, tetapi termasuk pemeriksaan, akuntansi manajemen, penyusunan sistem informasi akuntansi, dan hingga pada aspek perpajakan. Bisa juga dikatakan yang lebih sederhana, bahwa pembukuan adalah salah satu bagian dari akuntansi itu sendiri.
Baca juga Pembukuan keuangan sederhana untuk usaha
Daftar Isi
Untuk lebih detailnya mengenai siklus akuntansi, bisa di kelompokkan dalam beberapa tahap yaitu :
Tahap yang pertama ini adalah pencatatan bukti transaksi keuangan. Transaksi keuangan dapat diartikan sebagai sebuah kejadian yang mengakibatkan perubahan kekayaan perusahaan dagang maupun perusahaan jasa, baik berkurang maupun bertambah. Lalu ketika sudah terjadi transaksi keuangan maka akan diikuti adanya bukti transaksi baik dalam bentuk faktur, nota, dan hal lainnya.
Kemudian semua bukti-bukti transaksi tersebut harus dianalisa lagi dan dilanjutkan pada pencatatan ke dalam jurnal. Juga bukti transaksi tersebut juga harus di analisis kembali yang bertujuan untuk mengetahui debet atau kredit sesuai perlakuan yang tepat yang berhubungan dengan bukti transaksi. Dengan adanya pencatatan dan analisa tersebut, bukti transaksi dapat diketahui apakah masuk dalam kategori debet atau kredit.
Tahap kedua ini adalah tahap Membuat Ikhtisar Laporan Keuangan. Tahap selanjutnya ini adalah tahap yang dilakukan setelah adanya tahap pencatatan, pembuatan jurnal pembalik, tahap pengikhtisaran yang terdiri dari penyusunan jurnal penyesuaian, dan pembuatan neraca lajur (kertas kerja). Untuk penyusunan neraca saldo, berdasarkan dari semua data akun buku besar.
Tahap siklus akuntansi selanjutnya yang terakhir adalah tahap membuat laporan keuangan atau financial statements. Laporan tersebut adalah hasil dari analisis yang dilakukan dari kedua tahap diatasi. Laporan keuangan yang akan dibuat ada beberapa hal yang harus dibuat di tahap ini sebagai berikut :
Seperti yang telah kita ketahui, Laporan Keuangan perusahaan dagang dan perusahaan jasa terdiri dari:
Neraca adalah suatu ihtisar laporan keuangan yang memberikan petunjuk posisi Assets atau Aktiva, Liabilities atau Hutang, dan Equity atau modal. Neraca mengandung informasi yang berkaitan dengan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham atau pemilik usaha.
Informasi neraca ini sangatlah penting bagi berbagai pihak, karena neraca tersebut dapat digunakan untuk menganalisa likuiditas, fleksibilitas keuangan perusahaan jasa atau dagang, dan solvensi. Bahkan selain itu, neraca ini juga mampu meramalkan waktu, jumlah, dan ketidakpastiaan arus kas kedepannya nanti.
Laporan laba rugi merupakan bagian dari laporan keuangan di perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akutansi, yang menjabarkan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih dan unsur-unsur pendapatan.
Tentunya Laporan laba rugi yang disusun, strukturnya terdiri dari pendapatan dalam suatu periode berjalan dan semua beban, baik beban diluar usaha maupun beban usaha itu sendiri, dalam periode berjalan.
Setelah tahap laporan laba rugi, langkah selanjutnya adalah membuat laporan perubahan modal. Laporan ini bisa diartikan sebagai laporan yang menyajikan kondisi modal dari pemilik perusahaan atau pemilik bisnis, yang meliputi besarnya modal awal perusahaan. Juga hal-hal yang mengakibatkan peningkatan ataupun penurunan modal seperti laba bersih atau rugi, prive pemilik, dan investasi tambahan. Sehingga dari laporan perubahan modal ini akan diketahui jumlah modal akhir dari perusahaan.
Tahap selanjutnya yaitu membuat laporan arus kas. Laporan ini merupakan sebuah laporan keuangan yang memberikan informasi arus kas yang masuk dan arus kas yang keluar dalam suatu periode tertentu pada sebuah perusahaan. Biasanya laporan arus kas ini dikelompokkan berdasarkan arus kas dari Aktivitas Pendanaan, Aktivitas Operasi, dan Aktivitas Investasi.
Sebuah perusahaan dagang dan perusahaan jasa tentu saja harus menyusun laporan arus kas, karena laporan arus kas tersebut bertujuan untuk menggambarkan kegiatan manajemen dalam kegiatan operasi, kegiatan pendanaan, dan kegiatan investasi. Sehingga dari ketiga informasi tersebut perusahaan dapat memprediksi arus kas perusahaan untuk periode selanjutnya atau masa mendatang.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan daftar yang terperinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Operasional. Didalam Catatan atas laporan keuangan termasuk pula penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan juga pengungkapan-pengungkapan lainnya yang dibutuhkan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Baca juga Peran Dan Manfaat Akuntansi Dalam Bisnis
Demikianlah beberapa siklus akuntansi perusahaan dagang atau perusahaan jasa yang perlu Anda perhatikan. Simak juga ulasan lainnya yang membahas tentang akuntansi online untuk usaha yang sudah dijelaskan sebelumnya disini. Semoga dari daftar siklus akuntansi tersebut dapat memberikan gambaran untuk Anda dalam memahami tentang akuntansi.