Di tips bisnis kali ini kita akan membahas strategi Warren Buffet dalam berinvestasi. Siapa yang tidak mengenal orang yang masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia yang bernama Warren Buffet. Nama Warren Buffett dikenal sebagai sosok salah satu investor yang memiliki kemampuan hebat sepanjang sejarah dalam bursa saham modern. Perusahaan investasi Berkshire Hathaway Inc dibawah kepemimpinnya kini, bernilai lebih dari 300 miliar dollar dengan keuntungan yang didapat untuk dirinya sendiri senilai 60 miliar dollar.
Bahkan banyak sekali investor yang mencoba mengikuti strategi investasi dari orang terkaya keempat di dunia tersebut. Memahami prinsip investasi yang dilakukan Buffett, investor tidak perlu merogoh uang miliaran dolar Amerika Serikat untuk membeli sebuah perusahaan alat-alat rumah tangga, perusahaan makanan atau perusahaan rel kereta.
Berdasarkan analisa dari situs 24/7 Wall Street, ada berbagai macam teknik dan strategi yang dapat membantu investor bursa (“biasa”) untuk berinvestasi seperti layaknya Warren Buffet. Strategi-strategi ini bukan bertujuan untuk mengejar langkah-langkah Buffett, tetapi untuk mendorong investor membangun kekayaan dalam jangka yang panjang. Juga strategi ini membantu beradaptasi dengan pasar yang terjadi.
Buffett selalu mempertimbangkan secara matang fundamental perusahaan yang akan dia beli. Hal inilah yang membuat perusahaan-perusahaan yang dia pilih tidak mudah terguncang saat memasuki memasuki masa-masa sulit. Bahkan dia juga selalu mempertimbangkan berbagai trend industri untuk lebih dari satu dekade ke depan.
Pada masa kepemilikan Warren Buffet atas saham sebuah perusahaan termasuk cukup lama. Bahkan di dalam portofolio Warren Buffett, kita dapat melihat seperti American Express Co, Coca-Cola, International Business Machines Corp, dan Wells Fargo & Co.
Didalam perusahaan yang disebutkan diatas, Warren Buffett sudah menjadi investor sejak lama. Bahkan kepemilikan sahamnya di ke empat perusahaan tersebut, mengambil porsi 56 % dari total semua nilai kekayaannya yang senilai 116 miliar dollar pada tangga 31 Maret 2014.
Daftar Isi
Strategi Warrent Buffet yang pertama adalah fokus pada apa yang di ketahui dan dipahami. Warren Buffet selalu kukuh pada apa yang diketahuinya dan dipahaminya. Bidang utama yang diketahui Buffet adalah industri, asuransi, rel kereta, dan peralatan serbaguna.
Perusahaan terbesar yang dia miliki begitu banyak yang dia kenal, seperti perusahaan Coca-Cola, American Express, IBM dan Wells Fargo. Juga seperti GEICO, Heinz, Netjets, Fruit of the Loom, serta lebih dari selusin perusahaan furnitur, retail, dan perhiasan. Prinsip yang dipakai Warren Buffett adalah selalu berinvestasi pada bidang-bidang yang selalu Anda ketahui dan diminati. Juga harus selalu berfokus pada produk-produk yang Anda gunakan.
Strategi Warren Buffett yang kedua yaitu selalu memiliki pandangan yang mempunyai jangka panjang. Beliau bahkan pernah berkata, bahwa kepemilikan saham yang dia punyai di sebuah perusahaan adalah untuk selamanya. Buffet pertama kali berinvestasi di Coca-Cola pada 1988, dan dia tidak pernah menjual satu lembar sahamnya setelah itu. Dia juga masih bertahan memegang American Express, walaupun telah melewati pada saat masa-masa sulit.
Strategi yang ketiga yaitu selalu berinvestasi pada nilai dan harga yang tepat. Beliau selalu percaya pada investasi nilai, dan dia adalah penganut teknik valuasi Benjamin Graham. Buffett biasanya selalu menelaah perusahaan-perusahaan yang return of equity yang tinggi dan dengan kepemilikan utang yang rendah. Buffett sangat menyukai berinvestasi di perusahaan yang memberikan penawaran dividen dan buyback saham.
Dalam perjalanan Buffett berinvestasi, beliau tidak pernah mengejar saham atau perusahaan teknologi. Karena menurutnya, perusahaan teknologi memiliki perubahan yang sangat cepat, memiliki valuasi yang mahal dan memiliki rekam jejak yang pendek.
Strategi Warren Buffet yang keempat adalah dia tidak pernah beinvestasi di perusahaan yang mempunyai manajemen yang belum teruji. Bahkan, ketika dia membeli sebuah perusahaan yang bangkrut, Buffet lebih memilih agar manajemennya juga ikut di dalamnya. Dia pernah berkata, bahwa dalam berinvestasi butuh waktu 20 tahun untuk membangun sebuah reputasi, dan hanya membutuhkan lima menit untuk menghancurkannya.
Strategi yang kelima adalah bertindak ektreem pada saat yang tepat. Pada saat masa depresi besar, Buffet selalu mengambil strategi, “Takutlah disaat orang lain serakah, dan serakahlah ketika orang lain menjadi takut”. Hal ini mempunyai arti, berinvestasilah penuh semangat saat pasar sedang hancur. Rekam jejak yang terjadi pada Buffett sangatlah terbukti disaat menyelamatkan perusahaan-perusahaan yang mengalami resesi, seperti Goldman Sachs, Bank of America, Dow Chemical, dan General Electric.
Strategi yang keenam adalah harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli. Salah satu cara Buffet adalah dengan membeli saham secara perlahan-lahan dan juga teratur dari waktu ke waktu. Misalnya dalam contoh yang dia lakukan, Buffet secara konsisten membeli saham Wells Fargo pada masa resesi dan juga menambahkan saham kepemilikannya secara bertahap. Dia tidak menyukai cara memborong saham pada sekali waktu sekaligus.
Strategi yang ketujuh yaitu harus selalu menjaga dana cadangan. Seorang investor seperti Buffet harus selalu menjaga dana cadangan. Dana cadangan berguna untuk mengejar peluang investasi yang sayang untuk dilewatkan. Dalam hal ini misalnya saat pasar sedang mengalami penurunan, sekaligus juga menyediakan pertahanan untuk hal-hal yang terjadi secara tidak terduga. Jadi dana cadangan inilah pada laporan tahunannya selalu dimasukkan oleh Buffet.
Demikianlah beberapa strategi Warren Buffet dalam berinvestasi yang menjadikannya termasuk orang terkaya di dunia. Simak juga ulasan lainnya yang membahas tentang tips membangun bisnis dengan langkah sederhana yang sudah dijelaskan disini. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang ingin berinvestasi.