Sejarah akuntansi telah terjadi selama berabad-abad dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kemajuan manusia dalam mengatur dan mengelola keuangan. Akuntansi berasal dari kata “account” yang berarti “rekening” atau “catatan”, yang menggambarkan fungsi utama akuntansi yaitu mencatat dan mengatur transaksi keuangan.
Akuntansi pertama kali muncul pada zaman kuno, ketika manusia mulai mengembangkan sistem perdagangan dan pertanian yang lebih kompleks. Pada zaman Mesir Kuno, orang-orang mencatat transaksi keuangan menggunakan kertas, batu, atau bahkan tulang. Sementara itu, di Babylonia, orang-orang menggunakan tablet tanah liat untuk mencatat transaksi keuangan.
Pada abad ke-4 SM, Kekaisaran Romawi mulai mengembangkan sistem akuntansi yang lebih terstruktur. Mereka menggunakan buku-buku kecil yang disebut “tabularii” untuk mencatat transaksi keuangan, yang kemudian menjadi dasar untuk buku besar modern.
Pada abad ke-14, perkembangan akuntansi mulai terlihat di Eropa dengan munculnya buku-buku besar yang disebut “double-entry bookkeeping“. Sistem ini mengharuskan setiap transaksi keuangan untuk dicatat dua kali, sehingga memudahkan pemeriksaan dan pengendalian atas catatan keuangan. Sistem ini kemudian dikembangkan oleh seorang ahli akuntansi Italia bernama Luca Pacioli pada abad ke-15.
Pada abad ke-17, perusahaan-perusahaan mulai tumbuh dan berkembang, sehingga membutuhkan sistem akuntansi yang lebih kompleks. Pada abad ke-18, akuntansi mulai dipandang sebagai profesi yang terpisah dari keuangan, dan mulai muncul organisasi-organisasi profesi akuntansi pertama, seperti Institute of Chartered Accountants in England and Wales.
Pada abad ke-19, perkembangan industri dan teknologi membawa perubahan besar dalam sejarah akuntansi. Penemuan mesin-mesin baru mempercepat proses produksi, sehingga membutuhkan sistem akuntansi yang lebih efisien. Pada abad ke-20, akuntansi mulai dipandang sebagai suatu ilmu pengetahuan yang memiliki prinsip-prinsip yang harus diikuti.
Pada abad ke-21, perkembangan teknologi terus berlangsung dengan cepat, dan telah memberikan dampak besar pada sejarah akuntansi. Penggunaan teknologi informasi telah mempermudah proses akuntansi, seperti dengan menggunakan sistem akuntansi komputer dan perangkat lunak akuntansi yang mempermudah pembuatan laporan keuangan.
Teknologi juga telah mempengaruhi cara orang memahami dan menggunakan informasi keuangan. Contohnya, adalah dengan munculnya laporan keuangan elektronik yang dapat diakses secara online, sehingga memudahkan bagi investor dan pihak lain untuk memperoleh informasi terbaru mengenai perusahaan.
Selain itu, teknologi juga telah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam sejarah akuntansi. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi, maka transaksi keuangan dapat tercatat dengan lebih akurat dan terlacak dengan mudah, sehingga meminimalisir risiko terjadinya penyimpangan atau fraud.
Teknologi keuangan memiliki banyak manfaat bagi dunia akuntansi, diantaranya:
Namun demikian, teknologi di bidang pencatatan keuangan juga memiliki beberapa kekurangan bagi dunia akuntansi, diantaranya:
Saat ini sudah banyak aplikasi baik yang berbasis web maupun mobile untuk membantu pengusaha melakukan pencatatan keuangan, dari yang kompleks hingga yang simple berbasis pengeluaran dan pemasukan kas saja. Salah satunya aplikasi kas AKUN.biz yang bisa dijadikan alternatif jika membutuhkan pencatatan keuangan berbasis kas yang mudah dan bisa digunakan kapan saja dan untuk keperluan apa saja.