Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas macam-macam rasio laporan keuangan sebuah perusahaan. Terdiri dari 4 macam rasio meliputi rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas dan rasio aktivitas.
Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas lebih dalam salah satu di antaranya, yaitu: rasio likuiditas.
Daftar Isi
Menurut, Fred Weston dalam Kasmir (2008), rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Menurut Fahmi (2011), rasio likuditas adalah gambaran kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara finasial dan tepat waktu sehingga likuiditas sering disebut dengan short term liquidty.
Lewat rasio ini, dapat diketahui apakah perusahaan tersebut sedang berada dalam kondisi likuid atau malah sebaliknya. Perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan likuid apabila ia mampu melakukan pemenuhan terhadap kewajibannya secara tepat waktu. Begitu pun sebaliknya, sebuah perusahaan bisa dikatakan dalam kondisi ilikuid apabila ia tidak mampu memenuhi kewajibannya secara tepat waktu.
Jenis pertama rasio likuiditas adalah current ratio atau rasio lancar. Menurut Harahap (2011:301), current ratio merupakan rasio yang menunjukan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar.
Rasio ini seringkali digunakan sebagai pengukur kemampuan sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban (hutang) jangka pendeknya. Semakin tinggi current ratio, maka semakin likuid-lah perusahaan tersebut.
Berikut adalah rumus untuk mencari current ratio:
Dari rumus di atas, dapat diketahui bahwa rasio ini menunjukkan seberapa besar aktiva lancar perusahaan yang digunakan untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Semakin tinggi nilai rasio maka akan semakin lancar pula perusahaan tersebut.
Menurut Kasmir (2012:136), rasio likuiditas cepat adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar tanpa melakukan perhitungan pada persediaan (inventory). Hal ini disebabkan, persediaan (inventory) merupakan hal yang membutuhkan waktu lama untuk dicairkan.
Rumus yang digunakan untuk menghitung quick ratio adalah sebagai berikut:
Apabila nilai dari quick ratio yang didapat lebih dari 1.0 maka bisa dibilang kemampuan perusahaan tersebut dalam melunasi kewajiban (hutang) jangka pendeknya dinilai baik. Sedangkan, jika nilai yang didapat berada di atas 3.0, maka perusahaan tersebut bisa dibilang kurang produktif.
Cash ratio adalah rasio yang digunakan dalam pengukuran kemampuan sebuah perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas perusahaan yang tersedia maupun yang tersimpan di bank. Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas + setara kas dibandingkan dengan total aktiva lancar. Semakin besar rasionya semakin baik.
Cash ratio dapat dihitung dengan rumus berikut:
[Baca Juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mengatas Financial Distress]
Nah, itu tadi artikel mengenai definisi rasio likuiditas dan jenis-jenisnya. Pada intinya, rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendek yang dapat berupa utang dagang, utang wesel, pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.