BANYAK orangtua yang peduli pada si kecil buah hatinya karena sejak dini telah memikirkan program keuangan khusunya mengenai dana pendidikan. Namun tak sedikit pula yang masih abai dalam memikirkan hal itu. Berpikirnya masih sebata perihal apa yang sedang dihadapi di depan mata saja. Padahal jika disadari, warisan bernilai yang bisa diberikan oleh orangtua kepada anak tak lain adalah ilmu, yang salah satunya bisa diperoleh dari pendidikan.
Pendidikan di sini bisa memiliki arti apa saja, bisa pendidikan formal berujud sekolah, madrasah, ataupun perkulahan, atau bisa pula pendidikan non-formal yang lebih langsung menjurus kepada talent maupun keterampilan. Namun dari semua ragam pendidikan itu, sayangnya semakin lama semakin memerlukan biaya tak sedikit, bahkan kenaikannya bisa mencapai 10% hingga 20% setiap tahunnya.
Melihat kenyataan itu, tak pelak kita memerlukan program keuangan secara matang yang itu bisa kita mulai dari diri-sendiri. Dan karenanya diperlukan pemikiran cermat agar kita bisa menyiasati perihal dana pendidikan untuk anak. Menabung di bank bisa saja dilakukan, namun perlu diketahui jika apakah dalam jangka panjang, menabung di bank secara konvencional itu bisa mencukupi biaya pendidikan pada jangka panjang kelak? Nah tentu saja kalau kita bia melihat riwayatnya dari tahun ke tahun, bakal menjawabnya tidak.
Daftar Isi
Ada beragam cara tentunya. Bagi mereka yang cekatan dalam berusaha, pandai dalam berbisnis, laris dalam berdagang, tentu dana itu bisa diusahakan dengan cara terus memperbesar usahanya, yang sebagian dari laba bisa dialokasikan ke dana pendidikan.
Program berbisnis untuk menyiapkan dana pendidikan anak memang bukan hal yang buruk. Apalagi jika usahanya menemukan keberhasilan. Telah banyak bukti dari orang-orang terdahulu yang tetap memperbesar usaha, yang kemudian hails dari usaha ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, termasuk urusan dana pendidikan anak dan bahkan sampai dengan biaya pernikahan. Semua dilalui dengan sokongan dari hasil usaha dan bisnis.
Namun apakah ini juga solusi terbaik?
Belum tentu! Karena adakalanya hal-hal yang berkaitan dengan bisnis juga ada hitungan tersendiri, tentu guna memajukan usaha bisnisnya itu. Bisnis yang baik adalah ketika di-manage secara rapih. Diketahui keluar masuknya uang ya masih seputar urusan bisnisnya. Lalu bagaimana jadinya jika dana pendidikan main comot dari hasil bisnis semata? Bisa-bisa karyawan yang dipekerjakan merasa jengkel ataupun iri. Atau bisa jadi malah uang yang seharusnya untuk membayar barang, telah digunakan untuk melunasi SPP.
Jika program bisnis tak selamanya menjadi benar, jawaban lain dalam menyiapkan program keuangan untuk pendidikan anak adalah investasi. Dan produk reksa dana dalah salah satunya.
Disarankan pada reksa dana karena ia memberi tawaran kepada investor ataupun “penabung” potensi-potensi imbal hasil sesuai dengan profil dan karakteristik produknya. Hanya saja perlu diketahui, bahwa ketika Anda memilih produk yang semakin tinggi potensi imbal hasil, maka Anda juga harus siap menerima potensi risikonya.
Lalu bagaimana memilih investasi yang sedikit risikonya itu? Pertimbangan macam apa saja yang diperlukan dalam investasi? Semua pertanyaan mengenainya bisa Anda peroleh di kesempatan lain, dan Anda pun bisa mencarinya sambil belajar sendiri.
Yang perlu digarisbawahi adalah, ketika kita sama-sama melihat program keuangan pada pendidikan itu merupakan hal penting, karena hanya dengannya sumber daya manusia itu bisa ditingkatkan, maka sudah selayaknya kita harus terus berpikir dan berusaha sekuat tenaga dalam mempersiapkannya. Jadi, mari tetap persiapkan hal itu semua. Anda pun bisa mengkalkulasi dan menestimasikannya, dengan mudah menggunakan AKUN.biz, sebuah aplikasi buku kas online yang fungsinya tak jauh dari pembukuan sederhana. [uth]