Dengan latar-belakang sebagaimana dipaparkan di atas maka dapat ditarik benang merah bahwa melakukan perencanaan pada perjalanan bisnis itu menjadi hal yang tak bisa diabaikan. Hanya saja hal itu bisa dimulai tentu setelah kita juga mengerti sekaligus memahami pasar dari produk yang dimiliki. Artinya, meski kita bisa saja sedang berjualan dengan sasaran konsumennya adalah orang banyak, akan tetapi memahami siapa pasar kita adalah kunci utama dalam berbisnis. Apalagi jika bisnis ataupun berjualan itu dilakukan secara online di dunia maya.
Selanjutnya dengan mengerti, mengetahui, sekaligus memahami siapa pasar kita, maka secara tak langsung kitapun sedang memahami untuk tak mudah terbawa perasaan dengan buyer yang melakukan PHP alias konsumen dengan tabiat ‘Pemberi Harapan Palsu’, yaitu di antaranya adalah calon-konsumen yang hanya datang dan bertanya harga, kemudian pergi. Pun tatkala calon-konsumen berwatak PHP itu datang, kita akan bisa dengan cepat mengambil keputusan karena telah bisa memahaminya, dan terjauh dari sifat khawatir, serta akan bisa bersegera untuk move-on, karena memang tak potensial.
Wajib disadari adalah, bahwa bermodalkan mengerti sekaligus memahami pasar, itu artinya kita telah berpijak pada tempat yang benar, sehingga dengan segera bisa menyusun rencana langkah bisnis selanjutnya. Ini menjadi penting karena kita harus menyadari, bahwa sebuah perjalanan yang dilakukan tanpa adanya perencanaan, itu sama saja seperti berlayar tanpa navigasi. Selain itu, kitapun akan memiliki kecenderungan lebih besar untuk terombang-ambing di lautan tanpa pernah mencapai tujuan.
Selebihnya, dalam berusaha serta berbisnis, kita tak sedang dituntun untuk mendapatkan untung secara instan. Dengan demikian, hal penting dan tak bisa diabaikan adalah menyertai perjalanan itu dengan selalu belajar menganalisa, melakukan riset, dan tak lupa mengevaluasinya. Pasalnya dari sinilah kita akan bisa melangkah dengan benar, untuk kemudian dapat menemukan pola yang tepat alias the winning pattern.
Pada tahapan belajar menganalisa, melakukan riset, dan mengevaluasi, bukan tidak mungkin kitapun akan ditempa dengan berbagai hal, baik masalah ataupun kebahagiaan. Karena itu, siapkan mental terlebih dahulu. Jangan mudah nge-drop, jangan gampang ngamuk, selalu optimis, sering berperilaku positif, serta berprasangka baik. Sehingga, apapun yang dihadapi, intinya adalah melakukan tekad; ‘Saya Sedang Belajar!’
Dari sini pada akhirnya dapat disimpulkan, bahwa melaksanakan langkah perencanaan pada perjalanan bisnis itu merupakan hal yang sangat penting dan sama sekali tak bisa diabaikan lagi. Hanya saja, itu semua bisa dilakukan ketika kita juga bisa menertibkan diri dalam menganalisa, melakukan riset, sekaligus mengevaluasi perihal apa saja yang sedang dan/atau sudah dilakukan. Hal ini bukan saja berlaku pada hal yang terkait produk, namun juga menyangkut dengan keuangannya.
Mengenai langkah analisa dan riset, bisa saja hal itu dilakukan sebelum menjalankan rencana. Namun untuk evaluasi, sangat mungkin ia dilakukan setelah sebagian dari rencana perjalanan itu ditapaki. Karena itu, perencanaan pada perjalanan bisnis kita ini dimungkinkan untuk berubah di tengah jalan. Sehingga, terkait dengan perubahan itu diperlukan pula rencana perjalanan yang tak mutlak dan saklek pada satu langkah saja. Melainkan harus flexible. Ada plan A, tersedia pula Plan B, Plan C, dan seterusnya. []