Pada perjalanan sebuah bisnis, manajemen keuangan menjadi salah satu yang terpenting dan wajib untuk dikelola dengan baik. Salah satunya yang paling krusial dak tak boleh dilewatkan adalah neraca.
Dalam akuntansi, istilah neraca merujuk pada laporan keuangan perusahaan yang berisi mengenai informasi tentang jumlah aset, kewajiban perusahaan meliputi tanggungjawab pada karyawan yang dipekerjakan dan juga berisi tentang modal suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Laporan neraca sendiri memiliki manfaat sebagai berikut:
Nah, berbicara soal neraca pasti tak akan jauh kaitannya dengan kata aktiva dan pasiva. Lantas, apa sih sebenarnya aktiva dan pasiva itu? Apa saja perbedaannya? Pada artikel berikut ini, kami akan menjelaskan sedikit banyak mengenai dua hal tersebut.
Daftar Isi
Cara termudah untuk membedakan antara aktiva dan pasiva adalah melalui definisinya. Meskipun kedua istilah tersebut hampir mirip, nyatanya definisi keduanya sangatlah berbeda.
Sederhananya, aktiva merupakan aset atau harta yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Sedangkan pasiva atau yang kerap juga disebut sebagai liability ialah hutang atau kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan pada pihak ketiga. Hal ini bisa mencakup hutang jangka pendek maupun jangka panjang.
Lebih jauh mengenai kedua hal tersebut, baik aktiva maupun pasiva memiliki beberapa jenisnya yang perlu kamu ketahui. Berikut beberapa di antaranya:
Aktiva lancar ialah jenis aktiva yang keberadaannya dapat digunakan atau dicairkan secara langsung dalam jangka waktu dekat (biasanya kurang dari 1 tahun). Contoh yang termasuk aktiva lancar meliputi: kas bisnis, piutang, surat berharga seperti saham, aset barang operasional hingga stok barang yang masih tersisa.
Jenis aktiva dalam bisnis selanjutnya adalah aktiva tetap atau fixed assets. Aktiva tetap adalah sebuah kekayaan atau aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan biasanya memiliki usia pemakaian lebih dari 1 tahun dan juga tidak untuk diperjualbelikan.Contoh saja, barang atau alat-alat yang digunakan selama operasional perusahaan, gedung/bangunan, tanah dan masih banyak lagi lainnya.
Kemudian ada juga istilah aktiva tak berwujud. Sesuai namanya, aktiva yang satu ini tidak memiliki bentuk fisik sehingga tidak dapat disentuh. Namun secara sah atau resmi dimiliki oleh sebuah perusahaan dan dapat memberikan keuntungan atau hak istimewa bagi perusahaan tersebut.
Contoh dari aktiva tak berwujud ini adalah logo dan nama brand, hak paten, hak cipta, franchise dan lain sebagainya.
Aktiva investasi ialah aset perusahaan yang diletakkan pada instrumen investasi guna mendapatkan keuntungan selain dari penjualan. Keuntungan yang didapat dari aset ini nantinya bisa digunakan untuk biaya operasional atau mengembangkan perusahaan menjadi lebih besar.
Beberapa instrumen investasi yang biasa digunakan adalah saham, obligasi ataupun reksadana.
Terakhir adalah aktiva lainnya atau other assets. Kategori ini berisi aktiva-aktiva yang tidak termasuk ke dalam 4 kategori aktiva sebelumnya.
Beberapa contohnya ialah aset operasional yang rusak maupun aset yang sedang dalam masa pengurusan.
Nah, setelah membahas beberapa jenis aktiva di atas. Kini saatnya kita membahas ragam pasiva yang perlu kamu ketahui.
Pada dasarnya, pasiva terdiri dari 2 macam berdasarkan jangka waktunya. Meliputi:
1. Pasiva jangka pendek (Current Liabilities)
Pasiva jangka pendek atau sering juga disebut dengan pasiva lancar, merupakan sebuah hutang atau kewajiban yang harus segera dilunasi/dipenuhi dalam jangka waktu dekat. Biasanya dalam kurun waktu 1 tahun.
Hal ini bisa mencakup hutang pada pihak bank, hutang dagang, hutang pajak dan masih banyak lagi lainnya.
2. Pasiva jangka panjang (Long-term Liabilities)
Berkebalikan dengan pasiva jangka pendek, pasiva yang satu ini berisi kewajiban atau hutang yang bisa dilunasi dalam jangka panjang (lebih dari 1 tahun).
Salah satu contoh dari pasiva jangka panjang sendiri adalah hutang hipotik maupun hutang obligasi.
Selain modal, aktiva dan pasiva merupakan dua hal yang harus selalu diperhatikan. Perbedaan keduanya tentu sudah jelas dari definisinya yang sangat berkebalikan.
Aktiva cenderung berbentuk sebuah aset yang dihasilkan atau dimiliki oleh sebuah perusahaan. Sedangkan pasiva ialah bagian dari pengeluaran sebuah perusahaan.
Demikianlah artikel mengenai perbedaan aktiva dan pasiva yang harus kamu ketahui. Semoga dengan mengetahui hal tersebut, kamu bisa lebih mudah dalam membedakan kedua istilah yang hampir mirip ini.