SEO on Page merupakan salah satu komponen dalam optimasi website yang harus diperhatikan. Terlebih kalau kamu ingin website atau blog-mu tampil di halaman pertama mesin pencari dan menggaet banyak trafik klik.
Nah, pada artikel kali ini, secara khusus saya akan memberikan informasi mengenai cara mudah mengoptimasi SEO on Page pada website. Khususnya buat kamu yang sedang merintis blog baru.
Daftar Isi
Tak kenal maka tak sayang, begitulah kata peribahasa. Maka dari itu sebelum membahas lebih lanjut mengenai SEO on Page. Yuk, kenalan dulu dengan istilah SEO secara general.
Sederhananya, Search Engine Optimization (SEO) adalah sebuah tolok ukur yang menentukan apakah blog-mu layak direkomendasikan oleh Google maupun mesin pencari yang lain. Dalam hal ini, Google hanya akan merekomendasikan blog dengan artikel atau konten berkualitas dan dapat menjawab pertanyaan pembaca.
Nah, kalau kamu ingin website atau blog-mu tampil di halaman pertama pencarian Google, maka kamu harus menerapkan SEO untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
SEO sendiri sebenarnya terdiri dari dua jenis, yakni SEO on Page dan SEO off Page.
Dalam praktik penerapannya, kedua jenis SEO tersebut harus teroptimasi secara imbang. Ini bertujuan agar website dan seluruh kontenmu dapat menggaet lebih banyak pembaca dari suatu keyword tertentu.
Memang tak mudah untuk melakukannya. Kamu perlu tekun, konsisten serta membutuhkan waktu yang tak sebentar untuk meraup hasilnya. Namun ketika website atau blog-mu berhasil tampil di halaman pertama pencarian, usahamu akan terbayarkan.
SEO On Page merupakan sebuah optimasi yang dilakukan dari dalam situs web tersebut. Ini mencakup keseluruhan konten yang diunggah pada website mulai dari artikel, foto maupun video.
Selain itu, tema atau tampilan website tersebut juga mempengaruhi nilai SEO On Page-nya. kamu harus memastikan tampilan situs web yang kamu kelola cukup responsif dan user friendly, ya.
Apa sih user friendly itu? Sederhananya, tampilan user friendly adalah yang ramah pengguna. Artinya, orang-orang yang mengunjungi blog atau website-mu untuk pertama kali tidak akan kebingungan dalam melihat dan memahami menu navigasinya.
Lantas, bagaimana sih cara melakukan optimasi SEO On Page-nya? Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
Kunci utama dari optimasi SEO On Page terletak pada kualitas konten yang diunggah atau dipublikasikan dalam website tersebut.
Maka dari itu, penting bagi kamu untuk membuat atau memproduksi artikel-artikel informatif dan berkualitas tinggi. Tujuannya adalah menarik lebih banyak trafik pengunjung sekaligus meningkatkan score SEO kamu di mata mesin pencari seperti Google.
Cara membuat konten yang berkualitas tentunya disesuaikan dengan tema (niche) blog atau website kamu, ya. Misalnya, jika website yang kamu kelola digunakan untuk bisnis kosmetik. Maka kamu bisa memproduksi beragam artikel mengenai tips kecantikan dan manfaat kandungan tertentu dalam kosmetiknya.
Pastikan seluruh informasi ditulis berdasarkan data yang ada. Hal ini akan meningkatkan trust atau kepercayaan konsumen terhadap produk yang kamu jual.
Selain itu, konten yang berkualitas juga berperan penting lho dalam meningkatkan kredibilitas informasi yang kamu sampaikan. Terlebih jika kamu juga mencantumkan referensi artikel yang kamu jadikan rujukan.
Saat kita mencari sebuah artikel di mesin pencari seperti Google. Hal pertama yang akan kita lihat adalah judul serta deskripsi singkat mengenai isi artikel tersebut.
Maka dari sini bisa kita simpulkan bahwa kedua komponen ini cukup penting karena kesan pertama sebuah konten terbentuk dari komponen tersebut.
Nah, untuk itu kamu harus memastikan bahwa judul dan meta deskripsi yang tertulis cukup menarik banyak orang untuk membaca artikelnya secara keseluruhan. Selain itu, kamu juga harus memperhatikan jumlah karakter huruf maupun kata yang digunakan untuk judul sekaligus meta deskripsinya, ya.
Kamu bisa menggunakan situs seperti Spotibo yang dapat digunakan untuk mengukur apakah judul yang kamu gunakan cukup ideal dan memenuhi standar SEO on Page? Situs ini juga bisa kamu gunakan untuk mengukur panjang meta deskripsi, lho.
Dengan demikian, judul dan meta deskripsi tersebut tidak akan terpotong karena kamu bisa menyesuaikannya sesuai dengan ketentuan SEO yang berlaku.
Sebelum memutuskan untuk membuat konten dan melakukan optimasi SEO terhadap website kamu. Diperlukan penargetan keyword atau kata kunci yang sesuai.
Selain itu, direkomendasikan juga untuk menggunakan keyword yang banyak dicari orang-orang, namun memiliki persaingan yang rendah. Hal ini guna meningkatkan peluang blog atau website-mu ada di halaman nomor satu.
Untuk mencari atau mendapatkan keyword yang potensial, kamu bisa menggunakan bantuan dari tools Keyword Planner ataupun dengan menggunakan Google Trends.
Selain itu, kamu juga bisa lho menggunakan keyword yang direkomendasikan oleh mesin pencari seperti Google. Caranya cobalah ketik kata kunci tertentu di kolom pencarian Google, lalu tunggu beberapa saat sampai Google merekomendasikan banyak kata kunci yang relevan agar bisa kamu gunakan.
Perlu diketahui bahwa Google mengurutkan rekomendasi keyword tersebut melalui banyaknya jumlah pencarian yang dilakukan orang-orang dalam satu periode waktu tertentu.
Kemudian untuk penerapannya, keyword yang sudah kamu dapat dari hasil riset tadi harus ada dalam awal paragraf, tengah dan akhir ketika menulis sebuah konten artikel.
Tentunya jangan sampai terlalu banyak pengulangan juga, ya. Karena algoritma mesin pencari akan menganggapnya sebagai bentuk spamming.
Dalam optimasi SEO, kamu pasti akan mendengar istilah seperti outbound dan internal link. Kedua istilah ini juga memegang peranan penting dalam optimasi SEO On Page.
Nah, buat kamu yang masih belum mengetahui tentang keduanya berikut saya akan jelaskan terlebih dahulu.
Outbound link merupakan istilah yang merujuk pada sebuah kalimat yang sudah mengandung link dan mengarah ke luar website atau blog yang kamu kelola. Penggunaan link ini biasanya untuk meningkatkan kredibilitas sebuah informasi yang tertulis dalam artikel tersebut.
Kamu bisa menggunakan outbound link yang mengarah ke jurnal referensi yang kamu gunakan maupun situs lain yang memiliki kredibilitas tinggi. Seperti situs berita, pemerintahan, dan lain-lain.
Dengan demikian, pembaca akan lebih percaya terhadap data atau informasi yang kamu tulis dan sampaikan dalam artikel tersebut.
Nah, untuk internal link sendiri merupakan kebalikan dari outbound link. Yakni sebuah tautan yang di-tautkan ke dalam sebuah kata atau kalimat dan mengarah ke halaman lain di dalam website kamu. Ini bisa mengacu pada link menuju artikel lain di blog kamu maupun laman landing page.
Jika outbound link ada untuk meningkatkan kredibilitas artikel. Internal link memiliki fungsi untuk mempertahankan pengunjung website kamu agar lebih berlama-lama dalam mengunjungi blog tersebut.
Responsif yang dimaksud dalam hal ini adalah dapat diakses di berbagai macam perangkat. Mulai dari smartphone hingga laptop maupun PC.
Tema website yang tidak responsif menjadi minus tersendiri di mata mesin pencari seperti Google, lho.
Jadi jangan heran kalau website atau blog-mu tidak pernah masuk ke halaman pertama pencarian. Bisa jadi hal tersebut terjadi karena tema yang kamu gunakan kurang responsif. Terlebih jika membutuhkan waktu lama untuk dimuat.
Sedangkan yang dimaksud oleh user friendly adalah tampilan yang ramah terhadap pengguna. Hal ini meliputi penggunaan warna hingga font dalam website tersebut. Kamu harus menggunakan warna yang nyaman untuk dilihat mata sekaligus font yang mudah untuk dibaca.
Hindari penggunaan warna-warna terang yang terlalu mencolok. Selain itu gunakanlah font yang standar seperti Arial, Calibri ataupun Time News Roman. Selain lebih mudah terbaca, font-font tersebut juga lebih mudah untuk di-muat karena compatible dengan berbagai macam device atau perangkat.
Apa risikonya jika menggunakan font yang tidak umum? Tulisan di blog-mu bisa saja tak terbaca di perangkat orang lain. Pembaca blog-mu pun bisa langsung kabur yang kemudian berdampak pada bounce rate website-nya.
Tingkat bounce rate yang tinggi juga jadi salah satu penyebab Google enggan merekomendasikan blog-mu di hasil pencariannya, lho.
Bounce rate sendiri merupakan istilah yang merujuk pada pembaca blog yang langsung pergi setelah mengunjungi satu halaman. Ini bisa disebabkan karena tampilan website-mu yang kurang ramah atau karena membutuhkan waktu terlalu lama untuk memuatnya.
Itulah tadi beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimasi SEO On Page pada situs web kamu. Baik untuk bisnis ataupun sekadar sebagai media informasi biasa, sebuah website sepatutnya harus terkelola dengan baik dengan memperhatikan komponen SEO di atas.
Kamu tentu tidak akan mau menulis artikel tanpa ada yang membacanya, kan? Apalagi jika menurutmu, artikel tersebut bermanfaat, informatif dan lengkap. Sayang rasanya jika tidak sampai ke pembaca atau orang-orang yang kamu targetkan di awal.
Maka dengan menerapkan aturan SEO On Page dan Off Page secara bersamaan, kamu bisa dengan mudah menjangkau lebih banyak audiens. Tentu banyaknya pembaca atau pengunjung dalam website menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kamu nantinya.
Selain itu, kamu juga bisa mengajukan permintaan Google Adsense sehingga blog atau situs web kamu bisa memuat iklan dan menghasilkan uang. Menarik, kan?