Strategi marketing funnel mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian orang. Padahal bisa dibilang, strategi pemasaran yang satu ini cukup banyak digunakan brand-brand besar dalam menjangkau pangsa pasar mereka. Bahkan, strategi marketing funnel dianggap cukup efektif untuk sebuah metode pemasaran.
Lantas, apa sih sebenarnya marketing funnel itu? Sepenting dan sebesar apa dampaknya dalam marketing sekaligus sales dalam sebuah bisnis? Nah, pada artikel kali ini, AKUN.biz akan mengajak Anda untuk membahas lebih lanjut mengenai strategi marketing funnel serta peran pentingnya dalam operasional bisnis, terutama yang menggunakan media atau platform digital.
Daftar Isi
Istilah marketing funnel berasal dari sebuah kata dari bahasa Inggris yakni “funnel” yang memiliki arti corong. Secara sederhana, strategi pemasaran yang satu ini dianalogikan seperti bentuk corong yang di awal implementasinya Anda akan menjangkau banyak calon konsumen namun setelah melalui berbagai macam tahapan, hanya beberapa orang sajalah yang akhirnya melakukan pembelian. Mirip seperti bentuk corong yang semula lebar dan semakin mengerucut pada ujung atau bagian bawahnya.
Strategi pemasaran ini dianggap cukup efektif untuk diterapkan pada bisnis yang menjalankan pemasaran lewat media atau platform digital. Dengan menggunakan marketing funnel, Anda dapat mengetahui bagaimana cara pelanggan mengenal brand Anda dan seberapa besar minat mereka terhadap produk yang ditawarkan.
Selain itu, pada saat penjualan mengalami penurunan, Anda pun bisa mengetahui alasannya dan segera menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Strategi marketing funnel ini akan membantu Anda untuk mengoptimalkan pemasaran yang dirasa kurang maksimal.
Dalam prakteknya, marketing funnel terdiri dari beberapa tahap yang perlu Anda ketahui. Tahapan ini nantinya akan saling berkaitan dan memiliki cara yang berbeda untuk memaksimalkannya. Berikut adalah beberapa tahapan yang dimaksud:
1. Awareness
Awareness atau kesadaran merupakan tahap awal dalam strategi marketing funnel yang perlu Anda ketahui. Pada tahap ini, calon konsumen yang sudah Anda targetkan di awal akan mengetahui keberadaan brand bisnis Anda melalui platform media digital yang digunakan. Entah itu Facebook, Instagram, Youtube, Spotify atau apapun yang membuat mereka menyadari bahwa terdapat brand Anda yang menjual produk yang mereka cari atau butuhkan.
Selain menggunakan platform media sosial yang ada, Anda juga bisa menggunakan iklan berbayar atau influencer untuk membantu meningkatkan value dari branding yang dilakukan. Tak hanya itu, Anda juga bisa menjalin kerja sama atau kolaborasi dengan brand lain yang masih berkaitan dengan lini bisnis Anda.
Biasanya jika cara penyampaian brand awareness ini berkesan, calon konsumen akan terus mengingat nama dari merek Anda. Maka dari itu penting untuk membuat sebuah iklan atau promosi yang berkesan untuk target pasar yang dituju. Harapannya, keingintahuan calon pelanggan terhadap brand atau produk Anda semakin besar.
Dalam tahap ini biasanya akan ada banyak orang yang melihat kampanye promosi yang Anda lakukan. Beberapa calon konsumen pun mulai tertarik namun masih banyak dari mereka yang ragu untuk melakukan pembelian.
Setelah banyak orang mengetahui keberadaan brand atau produk yang Anda tawarkan. Tidak semua dari orang yang dijangkau oleh kampanye promosi atau branding tersebut tertarik sepenuhnya. Beberapa di antaranya hanya sebatas tahu dan tidak ingin melakukan pembelian karena berbagai alasan. Sedangkan ada juga kelompok calon konsumen lain yang sudah memiliki ketertarikan namun masih belum yakin untuk membelinya.
Kelompok calon pelanggan yang tertarik ini biasanya dipengaruhi oleh berbagai macam hal. Mulai dari value produk yang ditawarkan, kualitas, harga atau promo yang menarik, kemasan yang memikat atau eye-catching dan masih banyak lagi lainnya.
Dalam kampanye pemasaran digital biasanya Anda akan menggunakan link yang mengarah ke akun sosial media atau website resmi dari bisnis Anda. Tujuan dari memberikan tautan yang mengarah ke laman tersebut adalah untuk mengetahui seberapa banyak jumlah orang yang tertarik pada bisnis atau produk Anda. Tentu dari total audiens yang dijangkau oleh promosi yang Anda lakukan, tidak seluruhnya akan tertarik. Hanya sekian persen dari mereka yang akan mengikuti akun sosial media bisnis Anda atau mengunjungi websitenya.
Consideration atau pertimbangan adalah tahap lanjutan dalam marketing funnel. Di mana pada stage yang satu ini, calon konsumen yang tertarik kemudian melakukan pertimbangan. Mereka akan mulai membandingkan antara produk dari brand Anda dan brand lain. Mulai dari perbandingan harga, kualitas, kuantitas atau isi, desain kemasan dan lain-lain. Pada dasarnya, seluruh aspek dalam sebuah produk dapat dijadikan nilai pembanding dengan produk serupa dari brand lain.
Tujuan dari melakukan pertimbangan dan membandingkan antar produk ini adalah agar mereka bisa mendapatkan barang yang terbaik dilihat dari harga serta value yang ditawarkan. Karena bagaimana pun, konsumen tidak ingin rugi pada saat melakukan pembelian sebuah produk.
Tahap yang terakhir adalah conversion atau konversi. Di mana pada tahap ini calon konsumen yang sudah melakukan berbagai macam pertimbangan tadi akan mulai melakukan pembelian. Tekad mereka sudah bulat untuk melakukan check out terhadap produk yang diinginkannya.
Biasanya konversi ini bisa diperkuat dengan berbagai macam penawaran menarik. Mulai dari memberikan promo potongan harga, cashback, promo buy 1 get 1 dan masih banyak lagi lainnya. Semakin menarik penawaran yang Anda berikan, maka semakin besar dan semakin cepat pula tahap konversi ini terjadi.
Tahap konversi bukanlah akhir dari marketing funnel. Masih ada lagi retention yang merupakan tahap di mana seorang konsumen akan melakukan pembelian kembali terhadap produk yang telah mereka beli sebelumnya.
Dari sini, seorang pelaku usaha harus dapat memastikan dan meyakinkan para konsumen untuk kembali lagi. Caranya tentu bisa dengan menggunakan pelayanan yang ramah, memberikan kualitas produk yang terbaik, membuat promo atau penawaran yang menarik dan masih banyak lagi lainnya.
Terakhir ada tahap pemberian testimoni dari para pelanggan yang sudah loyal. Mereka yang cukup puas dengan pelayanan serta kualitas dari produk yang Anda tawarkan. Tentu tidak akan segan memberikan review terbaik versi mereka. Beberapa pelanggan bahkan secara tidak langsung akan mengajak orang-orang di sekitarnya untuk membeli produk Anda juga.
Hal ini sering disebut sebagai word of mouth atau strategi di mana pelanggan yang puas akan menceritakan pengalaman menarik mereka dan kemudian akan mempengaruhi orang lain untuk membeli sebuah produk yang sama.
Word of mouth dianggap cukup efektif dalam sebuah bisnis. Terutama mereka yang berjualan produknya secara online. Bahkan penelitian yang dilakukan oleh Zendesk mengatakan bahwa 90% konsumen melakukan pembelian setelah melihat atau mendengarkan testimoni dari orang-orang. Artinya, dalam hal ini review positif atau testimoni dari pelanggan lain akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan bisnis Anda.
Nah, demikianlah artikel mengenai strategi marketing funnel yang perlu Anda ketahui. Dengan menerapkan strategi pemasaran yang satu ini, Anda dapat memahami keinginan konsumen dengan lebih baik dan dapat memaksimalkan metode penjualan agar lebih optimal. Selamat mencoba!