Aktor ekonomi atau homo economicus adalah karakter dari manusia yang pada beberapa teori ekonomi yaitu manusia yang mengejar kekayaan untuk kepentingannya sendiri. Aktor ekonomi ini digambarkan sebagai manusia yang menggunakan penilaian rasional sehingga menghindari pekerjaan yang tidak diperlukan. Dan teori ini juga memiliki dasar yaitu semua manusia memang berperilaku dengan cara ini.
Sebenarnya istilah ini ada pada abad ke-19 saat homo economicus diusulkan pertama kali oleh John Stuart Mill. Ia berpendapat bahwa aktor ekonomi merupakan orang yang memenuhi kebutuhan hidupnya, kenyamanan dan juga kemewahan dengan cara melakukan pekerjaan.
Daftar Isi
Pada dasarnya memang manusia merupakan aktor ekonomi. Hal tersebut sudah terciri pada diri setiap orang. Disini ada 5 ciri manusia sebagai aktor ekonomi yang bermoral:
Semua orang berkehendak untuk bisa memenuhi segala kebutuhan dan juga keinginannya dengan semaksimal mungkin. Dan kalau bisa, semuanya itu akan dipenuhi dengan pengorbanan yang sekecil mungkin.
Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, setiap manusia cenderung memenuhi kebutuhan dirinya terlebih dahulu dibandingkan dengan memikirkan kebutuhan atau keinginan orang lain.
Seseorang mengambil keputusan sesuai dengan tujuannya. Ini memiliki arti bahwa manusia mampu bertindak karena keputusan yang ia ambil sesuai dengan tujuannya yaitu memenuhi kebutuhannya tersebut. Sebagai makhluk hidup kebutuhan manusia meliputi bekerja untuk mendapatkan uang, dan uang yang ia dapatkan untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya.
Siklus yang tidak pernah terputus yaitu kepuasan. Manusia memang dikenal tidak pernah memiliki rasa puas. Jika tujuannya sudah tercapai, maka ada tujuan lain yang harus ia capai.
Dan yang terakhir ini bisa dikatakan bahwa segala yang dilakukan manusia harus bisa memberikan keuntungan tersendiri untuk dirinya.
Berbeda tempat tinggal, maka kebutuhan manusia juga berbeda. Misalnya saja seseorang yang tinggal di negara tropis maka tidak membutuhkan pakaian tebal untuk menghangatkan tubuhnya. Tapi jika tinggal di negara 4 musim, pakaian tebal sangatlah dibutuhkan.
Pendidikan juga sangat berpengaruh pada kebutuhan manusia, karena semakin tinggi pendidikan maka kebutuhannya juga akan lebih tinggi. Contohnya, seseorang yang berpendidikan rendah cenderung hanya memilih pakaian yang sopan untuk berbagai pertemuan. Tetapi jika seseorang yang berpendidikan tinggi, maka ia harus banyak memiliki jenis pakaian untuk digunakan pada acara yang berbeda-beda tergantung dengan apa profesinya.
Orang tua, orang dewasa dan anak muda yang hidup di tahun 2000-an memang dihadapkan dengan trend yang sama tetapi preferensi untuk kebutuhan mereka bisa saja berbeda. Contohnya, orang tua sudah cukup bahagia jika kebutuhannya terpenuhi, tetapi untuk anak muda dan dewasa lebih ingin memuaskan diri dan merasa belum cukup dengan apa yang dimiliki.
Semakin majunya IPTEK maka anak-anak generasi sekarang cenderung untuk lebih ingin memiliki produk dengan IPTEK terbaru karena bisa menunjang kebutuhan dan gaya hidupnya masa kini.
Selanjutnya adalah tingkat pendapatan. Seseorang yang berpendapatan rendah cenderung kebutuhannya lebih sedikit jika dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendapatannya tinggi.
Semakin tingginya status sosial maka kebutuhannya lebih di dominasi oleh keinginan.
Setiap orang memiliki perbedaan selera. Misalnya saja wanita tomboi lebih menyukai pakaian yang simple, tapi wanita yang feminin lebih menyukai pakaian yang terlihat elegan.
Diatas adalah pengertian, ciri dan faktor yang mempengaruhi homo economicus atau aktor ekonomi. Sekian artikel dari kami, semoga bermanfaat!