MENGATUR dan mengelola manajemen waktu penulis sejatinya tak jauh berbeda dengan profesi yang lain. Dibutuhkan disiplin, ketekunan, daya tahan, dan hal-hal semacamnya. Namun jika berbicara antara penulis satu dengan penulis lain, kita akan menemukan ketidak-samaan dalam mengelola waktu beraktivitasnya. Sehingga tak usah heran ketika melihat perbedaannya, misalnya satu penulis bisa sangat produktif dibanding penulis yang lain. Namun jangan pula lantas terburu-buru memberikan cap malas kepada penulis yang karyanya tak begitu banyak. Karena semua itu tak bisa hanya berhenti dilihat pada malas-rajinnya, serta volume kesibukan yang sedang dikerjakan.
Seorang penulis yang juga seorang ibu dengan sikecil buah hati, kecepatan perihal menulisnya tentu tak sama dengan penulis berstatus mahasiswa. Seorang pekerja kantor tentu hasil karyanya tak bisa sebanyak penulis full time.
Terlepas dari itu semua, ada beberapa hal yang terjadi dan harus dialami oleh seorang penulis ketika sedang berproses untuk naskah-bukunya. Mulai dari mencari ide atau gagasan, riset, membikin outline, menyelesaikan tulisan hingga kemudian proses penyuntingan karya, yang pada akhirnya bisa terbit dan beredar. Karenanya, untuk melakukan rangkaian proses kreatif tersebut, penulis harus menyusun waktu dengan sebaik mungkin. Tentu selain memudahkan dalam menyelesaikan tugas, manajemen waktu juga akan membantu seorang penulis untuk bisa lebih cepat dalam hal menghasilkan karya.
[Baca juga: 5 Jenis Profesi Menulis dengan Bayaran Tinggi]
Daftar Isi
Seorang penulis dengan raihan target, biasanya akan lebih berhasil mencapai tujuan ketimbang penulis yang bekerja hanya demi hobi. Seumpama dalam satu tahun seorang penulis memiliki target akan menerbitkan empat buku, maka ia akan bisa membagi waktu sepanjang 12 bulan guna berproses menyelesaikan tulisan.
Dengan memiliki target seperti itu, seorang penulis akan bisa menyusun to-do list. Yaitu satu daftar yang akan bertugas seperti rel kereta api; menjaga komitmen penulis agar tak keluar dari jalur dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Dalam menghasilkan buku dengan jumlah ratusan halaman, tentu tak mungkin bisa dikerjakan secara singkat waktunya. Rata-rata seorang penulis memerlukan waktu sebulan untuk menyelesaikan tulisan berjumlah 150 – 200-an halaman. Untuk itu, menyediakan waktu secara berkala bisa menjadi solusi menyelesaikan karya.
Dalam manajemen waktu penulis, menulis berkala bisa dilakukan dengan cara memasang target. Misalnya, dalam satu hari targetnya harus membikin tulisan sepanjang 20 halaman. Target tersebut diberlakukan selama enam hari kerja. Hari Minggu istirahat, lalu proses itu diulang pada minggu berikutnya. Dengan begitu, berkemungkinan besar akan bisa menyelesaikan tulisan sesuai dengan tenggat.
Setelah memiliki target dan outline menulis, perihal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah memiliki waktu khusus. Waktu khusus setiap penulis berbeda satu dengan lainnya. Ada penulis yang memiliki waktu khusus pagi hari, misal pukul tiga dini hari sampai pukul enam. Ada penulis yang memiliki waktu khusus tengah malam, dan yang lainnya.
Waktu khusus untuk menulis atau writing time sangat membantu penulis lancar dalam menyelesaikan pekerjaan.
[Baca juga: Para Penulis Kaya dan Tajir Melintir]
Banyak sekali gangguan dalam menulis. Setelah malas, godaan berikutnya adalah inkonsistensi. Tidak jarang dalam menyelesaikan satu naskah bertema khusus, ia akan tergoda membikin tulisan lain dengan tema yang sama sekali berbeda.
Bila kemudian meninggalkan naskah yang belum selesai untuk mengerjakan tulisan baru, bisa dipastikan keduanya akan selesai tak tepat waktu. Menahan diri adalah sikap yang tepat.
Ketika seorang penulis konsisten terhadap target dan tenggat waktu yang dibikinnya sendiri –ataupun yang disepakati bersama editor, besar kemungkinan pekerjaan menulis tak lagi menjadi berat.
Pekerja kreatif yang rajin menerbitkan karya karena dilandasi komitmen dan disiplin tinggi sebagaimana manajemen waktu penulis yang kita bicarakan ini, tentu akan mendapat hasil yang besar pula. Semestinya tak ada hal lain yang bisa mengalahkan hasil kerja keras, karena kembali lagi; hasil tak akan pernah bohong! [des]