Mengatur keuangan single parent menjadi hal yang tak jauh berbeda dengan keluarga yang lengkap pada umumnya. Seorang single parent juga perlu memperhatikan pengelolaan keuangan agar terhindar dari kondisi keuangan yang tak teratur dan hingga menyebabkan terjadinya pemborosan yang dapat menyebabkan keuangan juga kehidupan menjadi berantakan. Maka dari itu, diperlukan strategi matang agar kehidupan keluarga berjalan dengan baik dan sesuai harapan. Nah, untuk menghindari hal-hal tersebut, ada baiknya untuk mulai memperhatikan pengeluaran yang sebenarnya tak perlu. Jangan sampai barang yang sebenarnya tak perlu dimiliki justru malah dibeli. Jika mengalami hal ini, selalu ingatlah kalau Anda memiliki anak yang jauh lebih membutuhkan biaya. Dikutip dari laman The Spruce, terdapat beberapa cara mengatur keuangan single parent.
Daftar Isi
Agar masa depan tak terbelenggu masalah finansial, ada baiknya mulai dari sekarang Anda membuat perencanaan keuangan untuk sebuah tujuan kedepannya. Tujuan ini berfungsi sebagai motivasi dalam mengatur keuangan agar berjalan sesuai rencana. Misalnya, menabung untuk sekolah anak hingga ke jenjang perguruan tinggi. Tentunya, dibarengi dengan target waktu agar rencana tersebut tidak terkesan berantakan.
Selain harus jeli dalam mengatur kondisi rumah tangga, seorang single parent juga dituntut untuk pandai menyiasati alur keuangan. Hutang hanya akan membantu keuangan keluarga dalam jangka pendek. Sebaliknya, pada jangka panjang hutang justru akan menimbulkan masalah-masalah finansial. Terlebih jika situasi keuangan keluarga Anda belum stabil dan belum memiliki tabungan jangka panjang.
Sudah semestinya seorang yang disebut single parent pasti hidup dengan anaknya. Ketika masih bersama pasangan, tentu masalah keluarga sebaiknya dibahas berdua dengan musyawarah. Namun, ketika telah menjadi seorang single parent, saatnya untuk melibatkan anak dalam mengambil setiap keputusan. Ajak anak dalam berdiskusi soal kondisi keuangan keluarga dan buat mereka memahami keadaan. Sesekali, berikan mereka tanggung jawab dalam mengelola keuangannya sendiri. Sebagai contoh, berikan anak uang saku harian, lalu mingguan, kemudian perbulan.
Saat keluarga masih lengkap, suami-istri dapat mencari penghasilan secara mandiri. Namun, ketika telah menjadi seorang single parent semua tanggung jawab mau tak mau harus dipikul seorang diri. Keuangan yang mulanya terasa mudah untuk dikelola, mulai sedikit lebih sulit untuk dijalani, karena tak mungkin hanya mengandalkan penghasilan diri sendiri untuk mengurusi segala kebutuhan keuangan rumah tangga.
Maka dari itu, penting bagi seorang single parent memanfaatkan serta mengembangkan potensi dalam dirinya sebagai sumber pemasukkan yang lain. Misalnya, jika Anda memiliki bakat dalam dunia tulis menulis, cobalah untuk menawarkan jasa Anda sebagai penulis konten. Jika dirasa terlalu sulit menemukan pekerjaan sampingan, Anda bisa membuka sebuah usaha kecil-kecilan sebatas untuk menambah penghasilan. [yan]