Kamu pemilik bisnis? Mau bisnis yang sedang kamu jalankan sekarang berkembang? Tentunya terdapat banyak langkah yang harus kamu tempuh. Salah satunya adalah mengatur keuangan bisnis dengan baik.
Bisnis yang baik adalah yang memiliki arus keuangan yang jelas, pembukuan yang rapi serta cara pengelolaan keuangan yang tepat. Nah, sudahkah bisnismu memiliki ketiganya? Ketiga faktor tersebut saling berkesinambungan. Tidak memiliki salah satu di antaranya tentu dapat menyebabkan bisnismu berjalan dengan ‘pincang’.
Tentu kamu tidak mau dong bisnismu mengalami masalah finansial atau hanya berjalan stagnan tanpa mengalami perkembangan? Nah, terdapat beberapa hal penting dalam mengatur keuangan, agar bisnis yang sedang kamu jalankan sekarang dapat berkembang dengan baik.
Daftar Isi
Para pelaku bisnis pemula seringkali melakukan kesalahan yang satu ini yaitu, mencampur keuangan pribadinya dengan keuangan bisnisnya. Tentu hal ini tidak dapat dibenarkan. Karena jika mencampur keduanya, kamu tidak akan bisa melihat bagaimana perkembangan bisnismu dari hari ke hari. Selain itu, penghasilan dari bisnis bisa saja kamu pakai untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
Solusinya adalah buatlah 2 rekening yang berbeda. Satu rekening untuk pribadi, sedangkan rekening yang lain khusus untuk bisnis. Dengan begitu, kamu tidak akan lagi dibingungkan dengan mana yang uang bisnismu dan mana yang uang untuk memenuhi kebutuhan pribadimu.
Pemerintah selalu menghimbau pada para pelaku usaha untuk membuat pembukuan keuangan bisnisnya. Lewat pembukuan ini, kamu bisa melihat perkembangan bisnismu ke depannya. Apakah mengalami keuntungan atau malah sebaliknya?
Selain itu dengan adanya pembukuan yang jelas dan rapi, kamu tentu akan lebih dimudahkan dalam melacak segala bentuk transaksi yang terjadi dalam bisnis. Kamu bisa melihat berapa besar pemasukan dan pengeluaran, serta mengetahui pos-pos mana saja yang perlu kamu kurangi ataupun sebaliknya.
Meskipun kamu adalah seorang pemilik usaha, bukan berarti omset yang kamu dapatkan bisa sepenuhnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup kamu seluruhnya. Pastikan untuk menggaji diri sendiri sepantasnya. Dengan menetapkan gaji untuk diri sendiri sejak awal merintis bisnis, maka kamu akan merasa bahwa terdapat target penjualan yang harus kamu capai.
Gaji boleh saja tetap, tetapi jika penjualan kamu melebihi target tak ada salahnya untuk memberikan bonus pada diri sendiri. Tentunya dengan persentase yang wajar dan sisanya kamu masukan ke dalam kas usaha agar usaha kamu dapat berkembang terus kedepannya.
Terdapat 5 jenis laporan keuangan yang harus dimiliki sebuah bisnis. Untuk sebuah bisnis yang baru saja dirintis, mungkin tidak diwajibkan untuk memiliki seluruhnya. Namun, terdapat 1 jenis laporan yang wajib ada, yaitu laporan laba rugi.
Laporan laba rugi adalah laporan yang berisi data apakah bisnis yang kamu jalankan mendapatkan keuntungan atau malah mengalami kerugian. Tentu saja laporan ini sangat vital dalam perjalanan sebuah bisnis.
Cara termudah untuk membuat laporan laba rugi adalah dengan membuat daftar jumlah pemasukan kemudian dikurangi dengan pengeluaran dalam satu periode. Nah, membuat laporan laba rugi ini masih berkaitan dengan pembukuan yang rapi tadi. Dengan memiliki pembukuan yang rapi, maka laporan laba rugi akan menjadi hal yang mudah untuk dibuat.
Kalau menurut kamu, membuat pembukuan secara manual adalah hal yang merepotkan. Coba deh manfaatkan teknologi digital sekarang. Ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat pembukuan sebuah bisnis. Salah satunya adalah AKUN.biz, aplikasi pencatatan keuangan untuk pribadi, organisasi maupun bisnis yang dapat digunakan secara GRATIS! Download aja aplikasinya di Playstore/AppStore yang ada di smartphone-mu.
Selain menyiapkan rekening tabungan khusus untuk bisnis, pastikan kamu juga menyiapkan dana darurat untuk operasional bisnismu. Tabungan dana darurat ini berguna jika nanti kedepannya, bisnis yang kamu jalankan mengalami masalah finansial.
Selain itu, usahakan dana darurat ini terpisah dengan rekening tabungan bisnis. Agar tidak salah dalam penggunaannya. Kamu bisa mengambil sebagian persentase dari keuntungan usaha kamu untuk dimasukkan dalam kategori dana darurat. Misalnya, 10-20% dari keuntungan bisnis kamu gunakan menabung dana darurat.
Itulah 5 hal penting yang perlu diperhatikan saat mengatur keuangan bisnis. Dengan memiliki pengelolaan keuangan yang baik, kamu bisa menggunakannya untuk mencari investor yang mau menanamkan modalnya pada bisnismu. Para investor tentu tidak akan ragu untuk menanamkan modalnya pada sebuah bisnis yang memiliki arus kas yang baik dan jelas.
Yuk, mulai kelola keuangan bisnismu dengan baik sekarang juga!