Mengajarkan anak untuk mengelola uang menjadi hal yang tak bisa dipandang sebelah mata lagi dewasa ini. Karena mengelola uang dengan bijak merupakan bagian dari keterampilan hidup yang penting. Yang sayangnya banyak anak dan orang dewasa tidak tahu bagaimana untuk melakukannya.
Tahukah Anda, sebenarnya ada cara mudah mengajarkan anak untuk mengelola uang dengan bijak sebelum membiarkannya mengelolanya, yaitu dengan metode simpan, jajan, dan beri.
Daftar Isi
Apakah Anda memberi tambahan uang saku berdasarkan tugas tertentu, atau uang saku mingguan, sediakan 3 botol per anak. Bungkus pringles atau kotak sepatu dapat digunakan, tapi lebih baik menggunakan toples kaca yang memberikan “visual” terbaik – karena Anda dapat melihat jumlah uangnya. Beri label pada tiga toples tersebut dengan: simpan, jajan, dan beri pada masing-masing toples.
Aturan biasanya adalah meskipun Anda dapat mengambil uang “jajan” dan memasukkannya ke dalam “beri” atau “simpan”, Anda tidak dapat memindahkan uang “simpan” atau “beri”. Temukan apa yang terbaik untuk keluarga Anda. Terkadang pembagian 10% “beri”, 60% “simpan”, 30% “jajan” berjalan dengan baik. Di lain waktu, selama periode tertentu, lebih banyak uang harus digunakan untuk “simpan” daripada “jajan”.
Toples “simpan” adalah tabungan untuk uang yang akan digunakan untuk pembelian besar, atau untuk masuk ke rekening tabungan untuk penggunaan masa depan – seperti sepeda, atau perjalanan besar. Uang di toples ini menuju pembelian besar, atau rekening bank yang sebenarnya. Jika Anda belum membuka rekening tabungan untuk anak Anda, maka godaan untuk menggunakan uang itu sangat sering terjadi. Maka, secepatnya gunakan waktu Anda untuk membuka rekening untuk anak.
Toples “jajan” berfungsi agar anak membelanjakan uang sesuai apa yang diinginkan anak. Seperti permen, tiket film, jajan ke toko, tambahan souvenir liburan, atau barang menarik lainnya.
Mengajarkan kegiatan kemanusiaan itu penting bahkan di usia muda. Memberi dapat mencakup hadiah ulang tahun atau hadiah liburan, mensponsori anak, penggalangan dana sekolah, ataupun amal. Dan untuk melakukannya, dapat mengambil uang dari toples “beri”
Jangan lupa untuk mencatat setiap uang masuk dan keluar dari masing-masing toples. Setiap kali ada uang masuk atau keluar dari salah satu toples, sertakan catatan tentang apa itu digunakan, ditambah jumlahnya. Semoga ulasan di atas dapat membantu Anda mengajarkan anak untuk mengelola uang.