Orang tua memainkan peranan penting dalam membentuk perilaku mengelola keuangan pribadi anak-anaknya. Tabiat remaja yang memang masih sangat bergantung dan telah terbiasa meminta uang kepada orang tua tentu membuat para orangtua tak mudah dalam hal memberi nasihat, bahkan ketika mereka sudah mendekati usia dewasa. Namun bukan berarti tindakan menasihati ini harus dilupakan. Sebaliknya, harus dipaksa dan dikasih arahan sedini mungkin.
Hal itu musti dilakukan tentu agar ketika dewasa kelak; usia 20 misalnya, sang remaja, bahkan anak-anak, mampu mengatur dan mengelola keuangannya sendiri. Bukankah orangrua akan sangat bahagia ketika bisa melihat sang anak cakap dalam hal mengatur pemasukan dan pengeluaran uang mereka?
Kesimpulannya; alangkah baik ketika orangtua sedini mungkin mampu membantu anak dalam hal mempersiapkan metode pengelolaan keuangan pribadin. Dan di bawah ini adalah 3 langkah bagi remaja agar mampu mengatur pun mengelola keuangannya dengan baik.
Daftar Isi
Berbagi tanggung jawab dan memberi kebebasan bagi remaja dalam mengelola keuangan pribadi menjadi pelajaran berharga. Artinya ada pendidikan dari orangtua kepada anak, bahwa mereka tak boleh sebatas menghabiskan apa yang mereka terima. Contoh sederhana yang bisa ditempuh dalam berbagi tanggungjawab itu adalah membuat pembukuan sederhana tentang pemasukan dan pengeluaran.
Orangtua bisa memberikan sejumlah uang saku bulanan. Biarkan anak remajanya mengatur sendiri pengeluaran sesuai kebutuhan. Ajarkan pula mengenai membikin anggaran untuk menjaga keluar masuknya uang.
Yang menjadi bagian terpenting dari berbagi tanggung jawab perihal pengelolaan keuangan adalah pada saat orangtua tak mudah memberikan uang tambahan saat anak remajanya kehabisan uang di tengah jalan. Lebih baik mereka belajar dengan cara yang sulit saat ini, ketimbang kelak saat pengeluaran sudah begitu banyak sehingga bisa menyebabkan bermasalah dengan hutang.
Remaja mulai usia 15 – 17 tahun yang saat ini telah familiar mengoperasikan internet di smart-phone dilatih untuk bertanggung jawab mengelola keuangan, salah satu caranya misalnya dengan memanfaatkan aplikasi pembukuan sederhana, buku kas online AKUN.biz
Bagaimanapun remaja tetap tak jauh dari kebiasaan orangtuanya, termasuk dalam hal mengatur dan mengelola keuangan pribadi. Ketika orang tua merupakan sosok bertipikal hemat, remaja dan anak-anaknya tentu tak akan jauh berbeda, sama-sama menjadi sosok hemat. Sebaliknya, bagi orang tua yang memiliki tabiat royal alias boros dan kerap membeli hal tidak penting, tentu anak-anaknya juga akan cenderung mengikuti jejak keborosan orangrtuanya tersebut.
Satu pelajaran berharga yang bisa dibagikan terhadap remaja adalah mengembangkan kebiasaan menabung yang merupakan bagian penting kehidupan orang dewasa. Pentingnya menabung itu bisa ditambah dengan tak membiasakan diri membeli barang yang dibutuhkan. Hal ini akan mendorong remaja untuk menyisihkan sedikit uang setiap minggu.
Ke depan, uang tersebut tentu sangat berguna. Misalnya dipakai membeli sepatu baru, atau bisa jadi disisihkan untuk perencanaan jangka panjang. Membeli rumah, berinvestasi, modal usaha, dan lain sebagainya. Karena tanpa tindakan pendampingan semacam itu, besar kemungkinan anak-anak dan remaja tidak dapat mencapai tujuannya.
Mendapatkan pekerjaan bisa menjadi langkah awal dalam remaja menuju kemandirian ataupun kebebasan finansial alias financial freedom. Hal ini tentu akan bisa didapatkan pada saat sang anak ataupun remaja telah lulus kuliah dan mendapat pekerjaan, atau justru sudah memiliki kehendak bekerja sambilan (part time) saat masih sekolah pun kuliah.
[Baca juga: Kerja Sampingan Tanpa Mengganggu Kuliah]
Uang yang diterima sebagai upah bekerja itu apabila dikelola dengan baik sangat memberi arti, dapat menjadi peranan penting dalam pembentukan jati diri anak guna mempersiapkannya di masa mendatang.
Artinya, apabila anak remaja Anda mendapatkan pekerjaan pertama, maka hal ini akan bisa menghasilkan peningkatan jumlah uang tunai pada kantong mereka. Karenanya, ini akan menjadi kesempatan besar guna menumbuhkan kesadaran mereka akan pentingnya kebiasaan menabung.
Dan kelak, ketika remaja tersebut hendak membeli mobil ataupun rumah, orang tua hanya sebatas menunjukkan kepada mereka bagaimana cara menyiapkan debet langsung ke rekening tabungan setiap kali menerima upah. Pencatatan dan pelaporan keuangan setiap hari juga bisa langsung diajarkan pada anak-anak pun remaja, dengan begitu kecenderungan untuk selamat pada gaji-gaji yang akan diterima kelak akan terjaga, tak lain adalah karena sudah semakin rapih dan teratur. [des]