Sebelum menuju perihal kunci utama berjualan, dapat diketahui bahwa bisnis di produk dengan lini ‘Print on Demand’ ini biasanya disediakan oleh sebuah instansi, kelompok, komunitas, dan perkumpulan lain semacamnya, yang kemudian ia memposisikan diri sebagai penyedia materi sekaligus resources dari hal-hal lain yang melingkupinya. Selanjutnya, dari pihak mereka itulah produk itu dijual melalui pihak/orang lain sebagai tim marketing, yang kelihatannya menjadi bagian kelompok, namun sejatinya juga terpisah. Ialah mereka yang ada dalam posisi tukang-jualan pun tukang pemasaran alias marketing, yang posisinya bisa sebagai dropshipper, atau bisa pula sebagai reseller. Sebagai contoh produk ‘Print on Demand’ ini antara lain adalah kaos, mug, casing HP, tumblr, topi, dan lain semacamnya, yang kesemuanya dibikin dengan desain tertentu.
Secara awam, dropshipper ini memiliki fungsi sebagai penjual ataupun pemasar, namun dia tak perlu keluar uang terlebih dahulu untuk membeli produk dari pihak pertama. Dia bakal mengirimkan uang ke pihak pertama pada saat telah mendapatkan pembeli, kemudian si pembeli itu juga telah menerima produk yang dijual. Sementara reseller adalah tukang jual ataupun tenaga pemasaran, yang dalam transaksi penjualannya harus kulak alias membeli barang dahulu, kemudian baru mencari pembeli yang berminat.
Melihat perbedaan secara awam itu, tentu banyak orang yang berlaku sebagai tukang jual akan lebih tertarik berlaku sebagai dropshipper.
Kembali pada usaha dengan produk dengan lini ‘Print on Demand’ di atas, dapat diketahui bahwa pada awalnya tentu tak sedikit para pelaku tenaga pemasaran ini, baik dropshipper ataupun reseller, masih merasa bingung akibat memang masih blank tentang produk yang hendak dipasarkannya. Kebingungan itu tentu saja termasuk perihal langkah yang harus dilakukan dan bagaimana caranya agar bisa mencapai omzet tertentu.
Menjawab kebingungan tersebut, pada usaha dengan produk dengan lini ‘Print on Demand’, kenyataannya memiliki beberapa langkah lebih mudah. Pasalnya, produk custom sebagaimana yang dikehendaki konsumen sejatinya juga memiliki tiga unsur kelebihan yang wajib dimiliki, yaitu:
Perihal tersebut harus tersedia pasalnya dalam produk print on demand, design menjadi faktor yang sangat utama. Ini artinya, sebagai tenaga pemasar, kitapun dituntut untuk bisa menjelaskan kepada pelanggan mengenai value dari produk-bisnis yang dijalankan, tak lain adalah dimunculkannya design yang menarik. Hanya saja kriteria menarik ini juga harus dipahami, karena menarik bagi setiap target market tentu tak selalu berkriteria sama.
Sebelum berlanjut mengenai segmentasi target market, ada baiknya dalam menjalankan usaha berjualan produk ‘Print on Demand’ di dunia maya ini kita pahami terlebih dahulu ikhwal produk yang dipasarkan secara luring alias offline.
Dari langkah memahami produk yang dijual offline ini selanjutnya dapat kita simpulkan bahwa ia memiliku kecenderungan tak menarik lagi apabila harus dipasarkan secara online di dunia internet. Alasannya sederhana, karena produk tersebut sangat pasaran. Ini berarti, kita harus memasarkan suatu komoditas dengan cara perang harga. Dari memahami perihal komoditas dengan harga yang berperang tersebut, berikutnya dapat kita ambil benang merahnya, bahwa laku-bisnis dengan cara harus berperang harga, maka besar kemungkinan ia justru hanya akan mematikan pasar.
Bukti dari perang harga ini sejatinya sangat banyak. Dari bukti banyak itu, kitapun bisa menarik kesimpulan bahwa ketika perang harga itu pada akhirnya harus membuat produk kita hanya laku dengan harga rendah, maka jatuhnya bisa jadi akan minus di modal. Belum lagi ketika harus memikirkan citra; tak sedikit produk yang dijual murah justru malah kurang diminati. Kepercayaan khalayak akan produk pun mennjadi terpinggirkan. Pantesan jelek, lhawong harganya saja murahan.
Di sinilah letak kekeliruan yang jarang disadari oleh pelaku bisnis pemula, tak sedikit yang berpikir bahwa semua orang hanya tertarik pada harga murah. Padahal sebaliknya, banyak sekali lapisan masyarakat sebagai calon pembeli yang justru lebih mengedepankan kualitas, sehingga harga tinggi sangat dimaklumi keberadaannya. Ungkapan “Ada Harga, Ada Barang” sangat berlaku di sini. Bahwa apabila menghendkai barang berkualitas, maka harus merogoh kocek sedalam mungkin.
Sampai di sini, sebagai hal lain yang wajib diperhatikan adalah mengerti sekaligus memahami pasar sebelum melakukan usaha-berjualan. Karena kunci utama berjualan di usaha dengan produk di lini ‘Print on Demand’ ini kita tidak sedang berjualan pada semua orang. Jadi sekali lagi, memahami siapa pasar kita adalah kunci utama berjualan produk dengan lini ‘Print on Demand’ di dunia maya. []