Pertumbuhan jumlah milioner di indonesia merupakan termasuk peringkat tertinggi di dunia. Dari informasi tersebut yang paling mengejutkan, ternyata beberapa dari mereka masih dalam usia muda belia. Di dalam usia yang relatif masih sangat muda, mereka meraih rezeki dengan menggeluti bisnis online yang saat ini merupakan trend yang sangat menjanjikan untuk menghasilkan penghasilan yang sangat luar biasa. Secara konsisten membangun bisnis digital dan social media, menjadikan mereka termasuk dalam jajaran milioner muda saat ini.
Dalam artikel ini kita akan membahas tiga sosok milioner muda yang memberikan pelajaran yang sangat penting untuk di contoh. Pesan yang sangat telak dari mereka untuk kita berpikir bahwa menjadi kaya dan menikmati kebebasan finansial tidak perlu menunggu tua.
Daftar Isi
Dia merupakan perempuan yang masih sangat muda sekali, karena umurnya yang masih menginjak usia sekitar 20 tahunan. Laksita adalah pemilik dari bisnis online kaos kaki dengan brand yang dia bawa yaitu VoriaSocks.
Kisah Laksita berawal dari ejekan teman-temannya sewaktu sekolah SMA. Teman-temannya mengejek kalau laksita merupakan orang yang mempunyai IQ yang rendah dan jauh dari rata-rata. Sehingga dalam tekanan tersebut membuat laksita tergugah hatinya untuk membuktikan bahwa dia bisa mencapai kesuksesan meski hanya mempunyai IQ yang rendah.
Bisnis usaha kaos kaki yang dia geluti berawal di saat Laksita jalan-jalan ke pasar menemukan satu kaos kaki yang motifnya sangat dia sukai. Kaos kaki yang dia sukai tersebut merupakan sisa ekspor dari pabrik yang harganya cuma 10 ribu tiga. Sehingga membuat Laksita merasa sangat menyayangkan kalau kaos kaki tersebut hanya di jual dengan harga 10 ribu tiga. Dari hal tersebut membuat Laksita berniat untuk memulai menjalankan bisnis kaos kaki.
Bisnis online yang dia jalani dimulai pada sekitar februari 2014 laksita berjualan kaos kaki yang di beli dengan harga 45 ribu selusin dan di jual dengan harga 15 ribu per pasang. Dengan berjalannya waktu ternyata animo pasar sedang berjalan sangat bagus sehingga laksita mulai mencari supplier kaos kaki import sembari menaikkan harga jual hingga 40 ribu per pasangnya. Setelah bisnisnya berjalan 4 bulan, maka laksita mulai untuk memesan kaos kaki ke produsen lokal khusus kaos kaki dengan design yang khusus. Sembari menunggu pesanan produksi kepada produsen tersebut selesai, laksita mempersiapkan merk dan packaging yang menjual.
Dalam hal ini Laksita selalu berpegang teguh untuk menggandeng orang-orang yang lebih menguasai dalam berbagai bidang untuk mendukung usahanya. Dia selalu menggunakan jasa outsourching fotografer, desainer dan writer untuk akselerasi bisnisnya.
Saat ini omzet bisnisnya yang telah dia geluti sudah mencapai 200 juta perbulan. Perkembangan usaha tersebut termasuk bisnis yang sangat luar biasa yang dia mulai dari modal kecil hanya 45 ribu rupiah saja. Bahkan produk kaos kakinya saat ini pun sudah terbang ke Brunei, Malaysia dan Australia. Sangat mengagumkan bukan?
Yasa Singgih adalah pendiri dari Mens Republic yang merupakan sebuah bisnis fashion cowok yang sangat populer. Dia memulai dengan perjalanan yang sangat mengenaskan. Pada saat dia masih sekolah 3 smp, Yasa diajak bicara tentang hal yang sangat serius oleh ayahnya. Bahwa ayahnya memberi kabar kalau dokter berkata bahwa ayahnya mengalami sakit jantung, harus menjalani operasi yang membutuhkan biaya 100 jutaan rupiah.
Setelah mendengar kabar tersebut dari ayahnya, Yasa bertekad untuk mencari nafkah sendiri dengan menjadi MC di mal-mal. Sehingga dari hasil MC tersebut, Yasa yang saat itu menginjak sekolah SMA sudah mempunyai modal untuk memulai bisnis.
Dengan dana dari hasil menjadi MC, Yasa memulai bisnis pertamanya dengan jualan lampu hias. Tetapi lampu hias yang di jual tersebut tidak laku dan gagal. Lalu Yasa memulai usaha yang kedua dengan berjualan kaos produksi sendiri. Karena design yang dia buat kurang bagus, maka kaos nya pun juga tidak laku dan mengalami kegagalan lagi.
Berbagai kegagalan yang Yasa alami tak menjadikan nya menyerah dengan keadaan. Yasa memulai lagi usahanya yang ketiga dengan menjual kaos hasil dari kulakan di Pasar Tanah abang. Tetapi kaos tersebut di branding oleh yasa sendiri sehingga menjadi tampak berkelas. Tak hanya itu, Yasa juga memanfaatkan teman sekolahnya yang memang kebetulan terlihat keren sebagai model kaos jualannya. Dengan di topang visualisasi yang sangat bagus, Yasa menjual kaosnya secara online.
Ternyata kaos yang dia jual dari hasil kulakan di pasar tanah abang tersebut sangat laku keras. Karena produk jualannya laku keras, maka yasa langsung memburu supplier kaos tersebut dan mengembangkannya dengan menambah produk lain seperti jaket dan sepatu. Semua produk yang dia jual di beri branding mens republic dengan tampilan yang berkelas dan terlihat profesional.
Saat ini omzet yang ditembus oleh bisnis yang Yasa geluti sudah mencapai 400 jutaan/ bulan. Dengan keuntungan hingga 30 persen dari penjualan membuat Yasa mendapatkan penghasilan mencapai 120 juta perbulan. Hal tersebut merupakan jumlah yang sangat menakjubkan untuk ukuran pengusaha muda yang masih berusia 20 tahunan.
Perempuan yang berusia 29 tahun ini adalah pemilik dari HijUp.com. Dia adalah istri dari Achmad Zaky (pendiri dari Bukalapak.com). Karena sering berintraksi dengan sang suami sebagai pendiri bukalapak.com tersebut, membuat Diajeng Lestari berupaya untuk memulai usaha bisnis online dengan menjual produk fashion wanita muslim.
Pemikiran tersebut muncul bermula dari pengalaman Diajeng sebelumnya pernah bekerja menjadi karyawan di sebuah perusahaan. Dalam perusahaan tersebut membuat peraturan untuk karyawannya harus selalu berpenampilan fashionable, bersih dan rapi. Dikarenakan pada saat itu sangat sulit untuk mencari fashion yang bagus dan rapi untuk wanita muslimah, maka dari hal inilah yang dijadikan peluang oleh Diajeng lestari untuk membuat situs e-commerce yang berbasis fashion yang membahas tentang fashion muslimah.
Pada tahun 2011, Diajeng mendirikan HijUp.com yang berkonsep seperti mall dalam bentuk online yang khusus baju-baju muslimah yang syar’i. Awal usaha Diajeng tersebut harus mencari dan meyakinkan produsen busana muslim yang memiliki brand yang sangat kuat dan berkualitas bagus yang sesuai syar’i.
Di dalam perjalanannya membesarkan HijUp.com, banyak sekali lika-liku yang dialami Diajeng menjalani usahanya. Dia mempekerjakan 2 pegawai, yaitu bagian computer dan bagian gudang. Tetapi setelah selang sehari pegawai bagian computer tersebut mengundurkan diri tanpa sebab. Hal tersebut membuat Diajeng shock, tetapi bagaimanapun juga keputusan Diajeng sudah sangat bulat tekadnya untuk membesarkan HijUp.com. Pada akhirnya Diajeng lah yang harus menghandle semuanya sendiri, mulai dari admin computer, meyakinkan pemilik brand yang akan diajak kerja sama, sampai model untuk sesi pemotretan pun ia sendiri yang melakukan.
Intinya di masa awal membangun HijUp.com tersebut membuat Diajeng merasakan benar-benar masa perjuangan. Tidak hanya kerja keras tetapi juga harus kerja cerdas. Karena Diajeng harus merangkap sebagai direktur, Manajer dan sebagai office girl untuk usahanya. Sedangkan untuk bagian IT dibantu oleh suaminya Achmad Zaky yang saat itu juga ada perusahaan IT.
Berkembangnya waktu dari usaha Diajeng tersebut membuat HijUp.com menjadi fenomena di kalangan fashion wanita muslim. Disamping bisnisnya yang sudah berkembang pesat, HijUp.com mendapatkan pendanaan senilai 30-50 milyard dari venture capital. Sehingga dari pendanaan tersebut mampu menjadikan HijUp.com menembus omzet 100 milyar pertahun 2016. Nilai yang sangat fantastis untuk sebuah bisnis online.
Itulah sebagian kisah Laksita Pradnya Paramita, Yasa Singgih dan Diajeng Lestari yang telah sukses menghasilkan penghasilan sangat menakjubkan dari b isnis online di kalangan anak muda. Semoga menjadikan Anda lebih bersemangat dan konsisten dalam usaha bisnis online. Jangan lupa juga untuk mengatur keuangan usaha anda agar lebih terinci dalam menjalankan usaha. Untuk lebih jelasnya bisa anda baca di artikel usaha kecil dan buku keuangan online.