Warga Kota Solo pasti sudah tidak asing dengan wedangan ini, Wedangan Bung Klithik. Wedangan ini merupakan salah satu wedangan legendaris di kota Solo. Wedangan Bung Klithik ini berdiri dari tahun 1970 dan masih eksis sampai sekarang. Wedangan ini awalnya didirikan oleh Pak Sastro yang akrab dipanggil Pak Klithik. Konon nama klithik tersebut diberikan karena Pak Klithik ketika membuat minum terdengar bunyi “klithik-klithik”. Menu favorit para pengunjung adalah wedang teh panas yang terkenal mempunyai rasa yang khas. Masyarakat Solo biasa menyebutnya ginasthel yang berarti legi panas, kenthel (manis, panas, kental).
Saat ini wedangan tersebut dikelola oleh generasi kedua, yaitu Pak Samino. Pak Samino kemudian mengubah nama “Wedangan Pak Klithik” menjadi “Wedangan Bung Klithik” agar terdengar lebih kekinian. Pak Samino sudah mengelola wedangan Bung Klithik ini selama kurang lebih 15 tahun. Sebagai pelaku usaha, Pak Samino sangat memperhatikan kenyamanan pelanggannya. Wedangan Bung Klithik ini dikenal sebagai wedangan yang tidak pernah libur karena buka 24 jam setiap hari. Pak Samino mengungkapkan bahwa beliau tidak ingin mengecewakan pelanggannya sehingga tidak pernah libur.
Dibalik eksisnya Wedangan Bung Klithik ternyata ada pembukuan keuangan yang tertib dan rapi yang dilakukan Pak Samino. Beliau sadar bahwa pembukuan merupakan sebuah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Beliau mengungkapkan bahwa setiap hari beliau melakukan pencatatan pengeluaran belanja dan total pendapatannya. “Biasanya Saya lihat laporan tiap bulannya, naik atau turun. Kalau turun saya evaluasi kenapa bisa turun” jelas Pak Samino ketika ditemui tim Akun.biz. Selain itu Pak Samino juga menjelaskan bahwa setiap keputusan yang diambil seperti misalnya ketika beliau membuat keputusan untuk memindahkan wedangannya dari bangunan non permanen di pinggir jalan menjadi bangunan permanen berkonsep lesehan diambil dengan melihat laporan keuangannya.
Semenjak ada pandemic covid-19 Pak Samino mengaku bahwa penjualan di wedangannya menurun derastis. Bahkan saat Idul Fitri kemarin, dimana pelanggannya dari luar kota biasanya membanjiri wedangannya, kali ini sepi karena adanya anjuran tidak pulang kampung. Padahal sebelum Idul Fitri, Pak Samino mengaku sudah mempersiapkan sebaik mungkin dengan melakukan make-over tampilan wedangannya menjadi lebih modern dan nyaman. Saat new normal seperti sekarang ini, Wedangan Bung Klithik yang berlokasi di Jalan MT. Haryono 55 Manahan, Banjarsari, Solo ini tetap buka dan tersedia di layanan delivery food.