Gemerlap bisnis selebritis menjadi salah satu berita hits pada tahun-tahun terakhir ini, baik di televisi atau di akun-akun instagram milik para pegiat entertainment. Banyak sekali selebritis yang berbondong-bondong melakoni bisnis yang rata-rata hampir sama; membikin kue. Selebritis ini membikin kue itu, selebritis itu membikin kue ini, dan lain sebagainya Bahkan tak hanya satu, tapi masing-masing mereka memiliki banyak sekali outlet dan atau pop-up yang menjual kue-kue tersebut.
Selain itu juga pernah tren selebritis berjualan makanan, seperti usaha Ayam Jerit milik Titi Kamal dan Ayam Geprek Bensu milik Ruben Onsu. Tak bisa dimungkiri, banyak testimoni dan komentar yang menyatakan olahan makanan mereka memang lezat. Pastinya artis tersebut akan mendapatkan banyak keuntungan. Hal inilah yang kemudian membuat banyak orang –
baik selebritis maupun dari kalangan warga biasa – yang berbondong-bondong merintis sebuah usaha serupa.
Hingga kemudian, tren kue artis kekinian mulai surut. Bisnis makanan yang hits juga mulai kurang terdengar kumandangnya. Tapi, berita mengenai usaha dan bisnis selebritis tak pernah redup. Melihat sepak terjang selebritis dengan kehidupan glamornya, kita sering mengira bahwa memiliki banyak sekali bisnis rasanya begitu menyenangkan. Bisnis fashion, makanan, kue, penginapan, perhiasan, berlian, dan lain-lain. Ada banyak sekali jenis usaha yang bisa dikerjakan dalam satu waktu sekaligus, yang tentunya akan menghasilan banyak keuntungan dalam waktu singkat.
Daftar Isi
Beredar teori yang mengatakan bahwa: real entrepreneurs start lots of businesses. Yang bisa diartikan bahwa usahawan sejati adalah mereka yang memulai bisnis dengan banyak sekali macamnya. Jika memulai usaha hanya dengan memiliki satu perusahaan saja, itu artinya membatasi potensi. Semakin banyak bisnis akan semakin baik, memberi pengaruh besar, memberikan rasa aman secara finansial, dan bisnis akan semakin menjadi-jadi.
Namun tahukah Anda? Bahwa pernyataan yang mengarah pada arus gemerlap bisnis sebagaimana tertutur di atas tak sepenuhnya benar. Penjelasannya sederhana; memulai sesuatu adalah perihal yang mudah, tapi mempertahankan dan membuatnya berkembang membutuhkan usaha yang keras.
“Mudah untuk Menambahkan Berbagai Jenis Usaha… Tapi Sulit untuk Tetap Fokus Hanya Melakukan yang Terbaik.”
Dunia ini penuh dengan peluang, karenanya akan lebih mudah menemukan ide ketimbang mengaplikasikan ide itu sendiri. Lebih dari itu, yang dibutuhkan kemudian adalah fokus untuk mencapai dan mempertahankan usaha.
Di bawah ini ini adalah beberapa cara yang dapat membantu Anda untuk tetep fokus ketimbang harus mengikuti arus gemerlap bisnis.
Otak memiliki kapasitas terbatas. Memang kinerja otak bisa beralih tugas, melompat cepat dari satu hal ke hal yang lain, namun hal ini melelahkan dan bekerja dengan tidak efisien. Supaya bisa tetap fokus, bahkan dalam mengelola bisnis: belajarlah
untuk melakukan mono-tugas. Pun, misalnya, pada saat memimpin rapat, Anda bisa meminta pada peserta rapat untuk meninggalkan gawai di luar. Rapat akan berjalan lancar dan selesai lebih cepat dengan hasil yang lebih baik.
Meminimalisir distraksi membantu Anda menyelesaikan pekerjaan lebih efisien dan efektif.
Apabila kurang tidur, seseorang akan cenderung berpikiran kaku dan stereotip. Otak yang lelah karena kurang istirahat dan tidur berarti kekurangan energi sehingga tak bisa memikirkan hal yang baru. Kelelahan juga bisa membuat seseorang menjadi bodoh. Kurang tidur akan menyebabkan pikiran tidak fokus. Tips: bila Anda ingin fokus mencari dan memikirkan hal kreatif untuk mengembangkan bisnis, tidur dulu.
Orang mengira fokus berarti mengatakan “ya” pada setiap hal; untuk setiap tawaran, untuk setiap ide baru. Padahal, Anda juga berkata boleh berkata “tidak” terhadap seratus gagasan bagus lainnya. Berkata “tidak” di sini akan melatih untuk terbiasa memilih dan memilah ide dengan hati-hati.
Mengerjakan berbagai jenis usaha itu baik, namun fokus mengembangkan bisnis yang baru saja dirintis jauh lebih penting. Bayangkan, betapa repotnya Anda jika selalu memulai dari awal pada setiap bisnis yang Anda kerjakan. Anda akan melompat-
lompat dan kehabisan energi.
Kita bisa melihat contoh orang yang sukses dengan fokus pada usaha dan bisnis mereka ketimbang harus turut pada gemerlap bisnis. Seperti misalnya Henry Ford yang membuat mobil, Einstein yang terobsesi dengan cahaya. Mereka unggul atas apa yang mereka lakukan karena memusatkan perhatian pada satu hal dan satu waktu. Pun Job Steve yang menjadikan majunya produk Apple, Bill Gates yang memiliki Microsoft, dan Mark Zuckerberg yang memiliki Facebook. [des]