Dana pensiun seniman mungkin saja menjadi kalimat yang terdengar janggal di telinga kita. Wajar, karena kenyataan di seputar kita membuktikan bahwa seorang seniman memiliki dana pensiun itu masih jarang terlihat dan masih sulit untuk bisa kita jumpai.
Ya, menjadi seorang seniman adalah pilihan profesi yang semakin banyak diminati oleh generasi milenial di masa kini. Tidak terikat waktu, tak harus rutin ke kantor, dan bebas menentukan apa yang dikehendaki merupakan beberapa alasan yang menjadi sumber ketertarikan. Menjadi seniman atau pekerja seni ada banyak macamnya, bisa bergelut dalam bidang musik, film, seni rupa, penulis, dan lain-lain.
Namun, masih ada kesalahpahaman yang belum begitu dimengerti oleh mereka yang bercita-cita atau bahkan sudah melakoni pekerjaan sebagai seniman. Yaitu perihal dana pensiun bagi mereka yang bekerja dalam bidang seni. Akibatnya, tidak pernah tebersit keinginan untuk menyiapkan dana pensiun itu sendiri. Hal tersebut tentu menjadi salah satu kesalahpahaman terbesar tentang hidup sebagai seniman.
Daftar Isi
Tak bisa dimungkiri bahwa dengan semangat yang masih terus menyala, seorang seniman masih dapat terus bekerja memproduksi karya. Tapi, hal yang harus disadari adalah bahwa kita tak akan pernah tahu keadaan hidup di masa depan . Apakah akan terus kuat dan semangat dalam berkarya, ataukah semakin tua hanya melakoni kerentaan semata? Karena itu, menyiapkan dana pensiun merupakan persiapan yang bisa dilakoni sejak dini, guna menghadapi masa mendatang. Termasuk dana pensiun seniman.
Perencanaan keuangan untuk kehidupan pada masa pensiun mutlak diperlukan ketika Anda ingin mandiri secara finansial di usia lanjut. Karenanya kita harus tahu pada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan pensiun tersebut. Tak lain adalah pertumbuhan ekonomi, kondisi keamanan kerja, tanggung jawab keuangan keluarga, biaya pengobatan, dan laju inflasi. Hal inilah yang dapat Anda jadikan pertimbangan untuk menyiapkan dana pensiun sedini mungkin.
Apapun alasannya, susun perencanaan keuangan untuk dana pensiun Anda. Sila menentukan seberapa besar pendapatan yang harus Anda sisihkan sebagai seniman guna memenuhi kebutuhan hidup setiap tahun, untuk ditabung, untuk diinvestasikan, dan untuk dana pensiun.
Anda juga perlu merencanakan di mana harus menyimpan dan menginvestasikan uang hasil jerih payah. Ada banyak pilihan, bisa membuka rekening khusus dana pensiun dan mulai berinvestasi di reksa dana atau langsung berinvestasi di pasar saham berdasarkan strategi investasi yang juga musti dipelajari.
Dana darurat dan dana pensiun adalah dua hal yang sangat berbeda. Keduanya harus disisihkan dengan menyisihkan sebagian pendapatan. Bila tak menyiapkan dana darurat, misalnya untuk kebutuhan berobat atau kepentingan mendadak lain, bisa jadi kita akan menarik uang dari korpus pensiun.
Pilihan terbaik adalah dengan memiliki asuransi kesehatan untuk menghadapi keadaan darurat medis mendadak. Kita juga bisa membuka asuransi anak untuk mengurusi berbagai kebutuhan anak. Penyusunan manajemen keuangan seperti ini akan membantu menyelamatkan dana pensiun yang telah Anda siapkan.
Andy Warhol menjadi sosok yang bisa kita jadikan contoh terkait dana pensiun seniman ini. Banyak karya seninya tersimpan dalam museum yang didirikan atas namanya sendiri. Selain itu, ia adalah seorang dokumenter sempurna, yang merekam dan mengarsipkan setiap momen setiap hari di dalam hidupnya. Artis sukses lainnya juga menggunakan pendapatan dari hasil karya seni mereka untuk membangun lembaga, membiayai yayasan, atau sebagai sumber pendanaan untuk penelitian, hibah pun menghidupi organisasi nirlaba. Banyak seniman lainnya juga menggunakan hasil dari penjualan karya-karyanya untuk menghidupi mereka sendiri dalam masa pensiun, yaitu saat mereka mulai menurun kualitas dalam berkarya atau bahkan telah berhenti sama sekali. [des]