Tak banyak orang sadari perihal cara menghabiskan uang antara pria dan wanita itu ada perbedaannya. “Dari makanan dan hiburan, sampai belanja dan investasi, wanita dan pria menggunakan uang dengan cara yang sangat berbeda,” begitulah sungut Maria. “Tahu, nggak, sih?”
Johan melengos. “Berbeda bukan berarti kamu bisa bebas menghabiskan uang gajimu cuman untuk beli kosmetik. Sayang, kamu sudah cantik, koleksi lipstikmu sama semua warnanya. Koleksi sepatu juga… ya ampun… menumpuk kalau enggak mau dibilang banyak.”
“Ya, karena berbeda itu,” sangkal Maria serta-merta. “Memangnya kamu juga enggak ngabisin banya uang untuk hal-hal enggak penting? Enggak, kan? Sayang, pengeluaran kita memang berbeda dan seharusnya enggak jadi masalah.” Perempuan itu menyibakkan rambut dengan kesal. Pertengkaran kecil seperti ini terus saja terjadi; bagaimana mereka menghabiskan uang dengan cara berbeda. “Aku sudah membaca artikel bagus tentang –“
“Artikel lagi…,” potong Johan melengos, lagi-lagi.
“Setidaknya aku mencari tahu tentang untuk memahamib bagaimana kamu menghabiskan duitmu dengan cara yang enggak aku pahami, ketimbang melulu protes tapi enggak mencari jalan keluar.”
“Enggak mencari bahan keluar bagaimana?” Johan tanpa sadar menaikkan suaranya.
“Jadi, aku sudah membaca sebuah artikel yang mengatakan kalau…,” Maria mengibaskan rambut yang artinya ia akan terus saja, dan tak memperdulikan protes kekasihnya. “Kita memang punya cara yang berbeda dalam ‘menghambur-hamburkan’ duit. Dengarkan baik-baik, Sayang, atau berpura-puralah kamu mendengarkan omonganku meski di dalam hati menggerundel dan… terserah.”
Daaan… Johan mencoba menahan diri dengan diam dan membiarkan pasangan hidupnya mengoceh seperti air kran yang jebol. Semua kalimat keluar beruntun tanpa henti.
“Begini…,” Maria membenahi duduknya. “Nomor satu….”
Daftar Isi
Perempuan memiliki kecenderungan untuk mengeluarkan uang lebih banyak bila ada hubungannya dengan beramal. Terlebih lagi, semakin banyak uang yang mereka miliki, semakin banyak mereka akan menyumbang. Perempuan biasanya menyumbang dua kali lipat dari jumlah sumbangan pria dengan pendapatan bulanan yang sama.
“Itu adalah salah satu kelebihan kami…,” Mari memuji dirinya sendiri plus kaumnya sembari memasang wajah menang. Ia tak peduli dengan reaksi Johan yang melengos mungkin sudah untuk ke sekian juta kali. “Lalu, dua….”
Ternyata kebanyakan wanita berbelanja pakaian untuk meningkatkan semangat mereka. Baru kemudian berbelanja makanan dan sepatu. Berkebalikan dengan perempuan, pria lebih mengutamakan belanja makanan, kemudian elektronik, musik dan atau film.
Maria memutar kedua bola matanya ke atas. “Yaa, tentu saja. kami perempuan dan gemar berdandan cantik. Memangnya salah?”
Johan menggeleng tanpa daya. “Enggak. Wanita enggak akan pernah salah. Lanjutkan penjelasannya….”
“Oke.
Tampil cantik itu butuh banyak biaya. Wanita lajang biasanya malah menghabiskan jauh lebih banyak uang untuk perawatan pribadi dan layanan terkait bila dibandingkan dengan pria lajang.
“Hei…,” protes Johan. “Poin pria itu bersifat posifit tapi kenapa kamu enggak menjelaskan panjang lebar seperti saat menjelaskan kelebihan perempuan.”
“Oh, oke…,” jawab Maria tak bersemangat. Sebenarnya sikap ini ditunjukkan hanya untuk menggoda kekasihnya. “Pria lebih cenderung menyisihkan lebih banyak uang untuk masa pensiun….”
Dalam menabung pria memiliki kebiasaan yang jauh berbeda dengan perempuan. Pada umumnya pria menyisihkan lebih banyak uang untuk persiapan dana pensiun mereka ketimbang perempuan. Ada beberapa faktor kemungkinan di sini, utamanya lebih karena prioritas keuangan yang memang berbeda antara perempuan dan laki-laki.
“Karena kami punya jiwa tanggung jawab yang lebih besar…,” Johan balas berkata penuh kemenangan. Lalu, ia membenahi sikap kembali wajar.
“Sebenarnya, Sayang, ketimbang kita mencari dan membahas perbedaan ini dan itu, apa tidak lebih baik menekannya pentingnya mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran kita?”
“Ketinggalan jaman…,” ledek Maria. “Kamu kira aku perempuan kolot yang tidak tahu bagaimana mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan meski lulusan Biologi? Hhufftt… sekarang sudah ada aplikasi buku kas online AKUNbiz. Mereka yang awam dengan urusan pengelolaan keuangan pun bisa dengan cepat belajar dan mengoperasikan aplikasi manajeman keuangan ini.”
“Meski aku lebih senang bermain ke bengkel mobil dan terkena cemong oli, aku juga sudah menggunakan aplikasi AKUNbiz itu.” Johan tak mau kalah.
“Jadi, kalau dibilang aku boros, ya enggak juga. Semua pemasukan dan pengeluaranku sudah kucatat di sana semua.”
“Sama dong, berarti. Aku enggak boros belanja kosmetik. Semua pemasukan dan pengeluarakanku sudah kucatat di sana semua.” Maria terdiam sejenak. “Kayaknya aku belum punya warna pink-rose, deh. Sepulang kerja besok mampir mal, ah.”
Johan menepuk kening sembari mengerang keras, “Hemmm… Huft, ya gitu itu deh salah satu cara menghabiskan uang.”