ADA banyak cara mengelola keuangan usia 20-an yang bisa kita temukan baik dari panduan berujud artikel di surat kabar, buku, ataupun dengan cara mengamati orang-orang sukses di sekitar kita. Namun tanpa disadari, cara itu baru kita jumpai setelah menginjak usia 25 ke atas, atau bahkan saat sudah senja. Padahal menjadi amat penting ketika kita telah mengetahui sejak dini, misalnya pada usia dua puluhan.
Sebagaimana banyak orang tahu, 20 adalah angka usia penentu manusia dalam memasuki lini masa depannya. Pasalnya dua puluh merupakan usia terbentuknya sebuah kedewasaan, menjadi waktu yang akan membawa arah dan tujuan ke depannya, termasuk pilihan hidup beserta keputusan pada hal-hal yang dihadapi. Keputusan mengenai profesi yang hendak digeluti misalnya.
Daftar Isi
Berbicara mengenai penentuan arah dan tujuan ke depan, khususnya pada usia 20, tak pelak harus memikirkan pula akan keberadaan keuangan. Hendak dibawa ke mana jika memiliki uang –baik yang berasal dari hasil jerih-payah bekerja ataupun sekadar menyisihkan uang saku dari orangtua– pada usia 20 menjadi pertanyaan yang tak boleh diabaikan. Apalagi ketika menghendaki hari depan cerah ceria nan bahagia.
[Baca juga: Bisakah Anak Muda Mengelola Keuangan?]
Goal ataupun tujuan adalah hal yang penting dijadikan sebagai patokan. Karenanya jangan pernah tak memiliki tujuan dalam menjalani hidup ini. Hal itu serupa dengan ketika berkendara; juga musti memiliki tujuan, baik mengenai ke mana arahnya, berapa lamanya, menggunakan apa kendaraannya, dan hal-hal lain sebagai pendukungnya.
Nah, pun yang terjadi dalam hidup di usia dua puluhan. Sudah selayaknya menentukan tujuan, baik arah-jangka panjang, arah-jangka menengah, ataupun tujuan arah-jangka pendeknya.
Sebagai gambaran sederhana misalnya pada tujuan hidup jangka panjang, yaitu ketika usia 55 tahun, adalah memiliki usaha pun bisnis, sehingga bisa merasakan nyamannya pensiun juga, serta bisa liburan naik kapal pesiar misalnya, yaitu setelah bisa membiayai pernikahan anak juga. Sedangkan untuk tujuan jangka menengah ketika masih produktif; bisa memiliki rumah, pergi ibadah ke tanah suci, dan bisa mencukupi kebutuhan pendidikan anak. Dan jangka pendeknya untuk lima tahun ke depan misalnya adalah membeli mobil, membiayai pernikahan, kuliah lagi, juga piknik.
Mengatur pemasukan dan pengeluaran menjadi hal yang sangat penting untuk dicermati seiring dengan pembuatan anggaran sebagai bagian dari cara mengelola keuangan di usia 20-an.
Sebagai contoh ilustrasi sederhana dalam membuat anggaran secara pasti misalnya adalah sebagai berikut:
– 50% merupakan dana yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari
– 30% menjadi beban pembayaran utang, cicilan, dan juga mencukupi gaya hidup, entah beli pakaian, dandan, dan lain-lain.
– Sisanya yang 20% adalah hak yang sifatnya “wajib” untuk dialokasikan pada pos tabungan, asuransi, ataupun investasi.
Prosentase di atas hanya sebagai contoh ilustrasi saja, sedangkan nilai dan jumlah post tentu didasarkan pada kebutuhan masing-masing. Hanya saja pada post tabungan, alangkah baiknya nilai 20% dari penghasilan itu menjadi nilai minimum yang tak bisa dikurangi. Namun akan lebih baik jika ditambah.
Tips keuangan yang masih sangat relefan untuk dipegang adalah:
– Menganggarkan pengeluaran yang sesuai dengan kemampuan pendapatan kita.
– Selalu menganggarkan untuk biaya tak terduga alias dana darurat
– Perkecil mengonsumsi uang dari kartu kredit
– Dalam mengelola keuangan, usahakan selalu untuk memiliki tabungan ataupun asuransi
– Jika memang hendak memiliki harapan lebih, inverstasikan sebagian penghasilan kita
Dan guna memudahkan dalam membuat anggaran ini, Anda bisa memanfaatkan aplikasi keuangan buku kas online ataupun pembukuan sederhana AKUN.biz.
Ketika bilang “menabung” adakalanya yang dipikiran kita adalah sekadar menyimpan uang. Baik di bank, di pegadaian, atau di tempat mana saja. Oppp, jangan salah lhoo, pegadaian itu sekarang adalah juga tempatnya menabung, nggak cuma buat ngegadein barang saja.
Padahal, ada banyak yang bisa dilakukan dengan istilah “menabung” ini. Di antaranya adalah menyimpan uang namun dengan harapan uang itu bisa bertambah dan kita mendapatkan keuntungan. Yaitu dengan cara investasi.
Jika ada pertanyaan, “Kenapa harus investasi?”
Jawabannya tak lain adalah tersebab kita memiliki kemungkinan mendapat passive income alias uang bisa bertambah sendiri. Kemdian dengan investasi kita juga akan aman dari laju inflasi di masa mendatang. Selain itu, dengan investasi pula ada jaminan keamanan perihal finansial kelak di kemudian hari.
Namun begitu, dalam berinvestasi sebagai bagian dari cara mengelola keuangan usia 20-an kitapun wajib memelajarinya. Karena semua investasi di manapun berada memiliki nilai risiko. Dengan begitu kenali diri terlebih dahulu seberapa besar bisa menanggung risiko investasi tersebut. [uth]