“Mikir bisnis dan usaha untuk mahasiswa seperti aku ini, beneran deh aku pingin punya banyak duit,” bisik Aris pada kakak perempuannya, Tias. Wajahnya serius sekali. “Gimana caranya ya, Mbak? Ada ide usaha yang bisa dilakuin mahasiswa kayak aku untuk nambah pemasukan?”
Melihat ekspresi adiknya yang tampak bersungguh-sungguh dalam memikirkan ide bisnis dan usaha untuk mahasiswa itu, Tias tidak dapat menahan geli. Adik bungsunya terkenal manja. Barusan tiba-tiba saja ia berubah. Ada apa gerangan?
“Aku lagi naksir cewek, Mbak. Teman sekelas,” jawab Aris malu. Ia masih berbisik, padahal pengunjung kafe sore itu tak banyak. Tapi, remaja 20 tahun itu tak ingin rahasianya didengar orang lain. “Anaknya mandiri banget, Mbak. Pernah dia ngomong ke temannya, ‘Aku nggak tertarik sama cowok yang ngandelin kekayaan ortunya. Aku lebih respek sama cowok yang motornya jelek tapi itu hasil usaha keringatnya sendiri.”
Tias manggut-manggut. Betapa cinta bisa mengubah seseorang, ya. “Terus kamu mau ngapain?”
“Bantu ide yang bisa kulakuin untuk mendapatkan penghasilan sendiri dong, Mbak,” pinta Aris. “Lagian, ini kan bagus juga untuk melatih kemandirianku.”
“Aku punya beberapa ide, sih. Tapi, kamu yakin bisa ngelakuin?” tanya Tias meminta kepastian. “Jangan sampai tugas kampus kamu jadi keteteran dan nggak dikerjain, lho.”
Aris mengangguk mantap. “Usaha sampingan jalan, tugas kuliah dikerjakan, ngebanggain mama papa itu pasti, cinta juga dapat.”
Tias terkekeh. Lucu juga melihat adiknya yang biasa manja kini memiliki keinginan untuk mandiri. Akhirnya ia memberi beberapa ide bisnis dan usaha untuk mahasiswa yang bisa dikerjakan Aris.
“Satu, ngebikin blog niche. Kita kan sering liburan sekeluarga bareng dan nginep di hotel. Nah, kamu bisa menulis review di blog kamu sendiri. Jangan lupa link blog kamu di-mention ke akun medsos hotel yang bersangkutan,” kata Tias.
“Dengan rajin nge-review di blog niche milik sendiri, kamu bisa dapat diskon atau potongan untuk nginep di hotel yang lain. Bahkan, nginep dan dapat fasilitas gratis. Pihak hotel akan menghubungi kamu minta di-review. Tema blog bisa bermacam-macam ya, Ris. Bisa tentang travelling, hotel, kuliner, atau yang lain.”
Aris mencatat penjelasan Tias pada note book-nya dengan serius.
“Kamu seneng nge-design, kan?” tanya Tias memastikan, yang mendapat jawaban anggukan dari Aris. “Nah, yang kedua, kamu bisa bikin usaha bersama teman, bikin t-shirt printing. Cari teman yang bisa sablon, kemudian bagi tugas. Mereka urus yang lainnya, sementara kamu ngebikin desain gambar. Promoin usaha t-shirt printing kamu di media sosial online. Jangan lupa promosi juga ke teman sekelas dan sekampus. Seenggaknya si dia yang kamu taksir bisa ngelihat kalau kamu cowok potensial.”
Aris tertawa. “Benar juga, Mbak. Aku jadi dapat poin di mata si ‘dia’, ya. Terus, terus, apa lagi, Mbak?”
“Ide ketiga, kamu bisa mencari tambahan penghasilan dengan menjadi tutor atau guru les privat. Sekarang banyak banget orangtua yang mencari guru les privat, lho. Pelajaran di sekolah semakin berat dan bikin pusing. Sementara kalau dilesin ke bimbel, anak jadi nggak punya waktu istirahat. Nah, para orangtua ini lebih senang mendatangkan guru les yang waktunya fleksibel. Kamu bisa jadi tutor privat SD, SMP, atau SMA sesuai kemampuan kamu. Pasang iklan diri di OLX atau media sosial. Tunggu saja, pasti akan ada yang mengontak kamu.”
“Kayaknya aku bisa menjelaskan beberapa mata pelajaran dari SD sampai SMA. Tinggal atur waktu aja, nih,” kata Aris.
“Benar. Kamu kudu atur waktu kamu agar semuanya bisa berjalan maksimal,” sahut Tias.
“Lalu apa lagi, Mbak?” tanya Aris.
“Kamu pun bisa mencari ide bisnis dan usaha untuk mahasiswa yang lain, Ris. Tapi ada satu hal yang harus kamu ingat: kamu kudu mencatat semua penghasilan. Catat pemasukan dan juga pengeluaran. Salah satu caranya, gunakan saja aplikasi online AKUNbiz agar kamu nggak kerepotan. Selain menggunakan laptop, tuh aplikasi bisa dioperasikan via ponsel asal terkoneksi dengan jaringan internet,” kata Tias. “Terus, nanti kalau kalian sudah dekat, bilang ke doi tentang satu hal penting ini: ‘Cowok yang oke itu nggak cuma bisa nyari duit, Sayang, tapi juga pandai mengelola keuangan pribadi. Dia bisa menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran, bahkan bisa menabung dan berinvestasi’.”
Aris nyengir.
“Lalu lanjutin, ‘Kamu tahu kenapa kudu bisa menabung dan berinvestasi?’ Kalau doi menggeleng, kamu jawab, ‘Karena aku sayang kamu dan ingin masa depan kita bahagia dan berlimpah kemudahan rezeki’.”
“Ha-ha- ha.” Aris benar-benar tergelak. “Mbak pintar menggombal juga, ya.”
“Aku, kan, korban gombalan suamiku alias kakak iparmu,” jawab Tias nyengir sambil menyeruput minumannya. [des]