Ketika terlintas pikiran tentang belajar menyusun bujet, terkadang muncul pertanyaan pelik perihal keadaan di tengah bulan; ke mana perginya uang-uangku, ya? Bila menuruti perasaan, sepertinya baru kemarin gajian. Tapi, belum juga mencapai akhir bulan, kok uangnya sudah pada ‘hilang’?
Mencari uang memang sulit, sementara menghabiskannya adalah pekerjaan mudah. Hampir semua orang mestinya mengerti akan hal tersebut. Bahkan, seseorang tidak sadar berapa banyak uang yang telah mereka habiskan untuk hal-hal yang tidak bisa diingat lagi. Padahal kalau dipikir-pikir, dalam satu bulan tersebut makan enak di restoran juga jarang, tidak melakukan pakansi ke luar negeri, tidak mengendarai Mercedes-Benz bahkan. Terus, ke mana perginya uang-uang itu?
Daftar Isi
Sebelum pusing semakin berlarut-larut hanya karena mau belajar menyusun bujet, coba perhatikan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Jawab dengan jujur. Semoga bisa membantu untuk tahu ke mana perginya uang yang hilang..\
1. Apakah Anda mengeluarkan uang ekstra hanya untuk potong rambut? Apakah Anda lebih memilih pergi ke salon mahal untuk perawatan? Sekaligus melakukan manicure dan padicure?
2. Apakah Anda keseringan nongkrong ngopi di Starbuck? Kerap membeli minuman mineral kemasan? Juga doyan jajan es krim, kue-kue, biskuit, soda, dan berbagai jenis junk food lainnya?
3. Ketimbang membawa bekal sendiri, apa Anda lebih memilih jajan burger atau ayam goreng fast food?
4. Apakah Anda lebih memilih menggunakan kendaraan padahal tujuan sangat dekat dan bisa ditempuh dengan jalan kaki? Apa mobil atau motor Anda termasuk jenis kendaraan yang boros bahan bakar?
Yap. Pertanyaan-pertanyaan di atas bisa membantu dalam menemukan jawaban: duitku ‘hilang’ ke mana, ya?
Setelah menemukan jawaban mengapa uang gaji (yang tak seberapa) bisa lenyap begitu saja, jangan pernah merasa menyesal. Kesalahan ada untuk dipelajari dan dicarikan jalan keluar. Tidak ada pengeluaran yang ‘benar’ maupun ‘salah. Yang ada hanyalah skala prioritas yang seharusnya sudah mulai disusun demi pengelolaan keuangan pribadi yang baik.
Poin utama dalam belajar menyusun bujet adalah prioritas. Tinggalkan pengeluaran yang kurang penting, sehingga uang yang ada bisa dihabiskan untuk hal-hal yang lebih penting lainnya. Terutama guna ditabung pun investasi demi masa depan. Hal yang paling mudah tentu saja mendapatkan penghasilan lebih besar agar tak perlu mengirit-irit duit. Tapi, bila tak bisa mendapatkan tambahan pendapatan, hal-hal berikut bisa dilakukan dalam upaya belajar menyusun bujet keuangan pribadi:
Bagus dikerjakan untuk pemula. Anda bisa menyusun pada hal apa saja uang akan dikeluarkan; jajan es krim, membeli makan siang, atau nongkrong di warung kopi. Hitung berapa kira-kira uang yang akan dikeluarkan. Mengontrol uang yang keluar sangat penting setelah mencatat pemasukan.
Penyusunan bujet jenis ini adalah memisahkan uang ke dalam dua bagian:
– 80% untuk belanja dan pengeluaran rutin.
– 20% sisanya untuk ditabung.
Kuncinya sederhana: sisihkan uang untuk ditabung terlebih dahulu, baru kemudian belanjakan sisa uang untuk keperluan rutin.
Pembagian bujet ini bisa dilakukan oleh orang-orang yang fokus dan big-picture minded. Bujet yang disusun berdasar pada:
– 50% untuk membayar pajak, cicilan kendaraan atau rumah, dan hal-hal wajib lainnya.
– 30% khusus untuk pemenuhan kebutuhan pribadi termasuk kebutuhan hiburan atau entertainment.
– 20% sisanya ditabung pun digunakan investasi.
Dalam langkah belajar menyusun bujet ini, tindakan menyusun bujet keuangan pribadi sangat penting demi mengetahui ke mana saja perginya uang yang kita miliki. Menggunakan aplikasi online AKUNbiz yang bisa dioperasikan bahkan hanya dengan ponsel yang terkoneksi internet, bisa menjad salah satu langkah ampuh guna membantu menjaga bujet keuangan agar bisa mengalir sesuai harapan. [des]