Kalau belajar memahami manajemen keuangan di sekitar Anda banyak sekali pola keuangan sehari-hari. Dari setiap semua orang yang sering kita lihat. Bahkan juga banyak yang dahulu anda lihat hingga sampai sekarang masih saja sama dan tidak ada perubahan sama sekali yang terjadi.
Terlalu banyak memakai manajemen keuangan yang salah. sehingga tanpa disadari, mereka berulang ulang melakukan pola salah tersebut setiap bulannya. mungkin anda juga termasuk dalam golongan mereka yang selalu terus menerus melakukan hal yang salah tersebut.
Sebenarnya bila Anda memahami beberapa kriteria pola keuangan yang akan kita bahas di halaman ini, akan menambah wawasan pengetahuan anda. Beberapa yang kita bahas yaitu tentang cara manajemen keuangan yang baik. Ada tiga hal yang akan kita pelajari tentang pola keuangan, yaitu pola keuangan kelas Bawah, kelas Menengah dan kelas Atas.
Pasti akan Anda ketahui secara pribadi, dimana selama ini Anda memposisikan diri masuk di salah satu golongan tersebut. Sehingga Anda bisa belajar dari kesalahan dan masuk dalam pola sistem keuangan yang baik
Seperti yang kita ketahui dalam mengatur pola keuangan haruslah memahami bagaimana membukukan keuangan. Bagaimana keuangan anda bisa dibuat secara rapi, sehingga Anda lebih mudah mengaturnya. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya melalui pembahasan usaha kecil dan buku keuangan online kemarin.
Sebelum kita membahas berbagai pola keuangan lebih jauh lagi mari kita memahami beberapa tips bisnis yang berkaitan dengan keuangan.
Cashflow adalah arus kas darimana uang anda masuk dan kemana arus kas anda keluar
Income adalah uang yang masuk kedalam rekening anda
Expense adalah uang yang anda keluarkan atau belanjakan
Kalau kita mempelajari lebih dalam tentang Asset, pada jaman dahulu asset mempunyai arti sesuatu atau barang yang berharga yang anda miliki. tetapi kalau kita mempelajari dari buku Rich Dad Poor Dad yang di tulis oleh Robert T kiyosaki. Asset diartikan sesuatu yang berharga yang Anda punyai yang mampu menghasilkan pendapatan atau penghasilan untuk Anda.
Seperti Hotel, Rumah kost, mobil rental dan lain-lain. Asset tersebut mampu menghasilkan uang untuk Anda dengan sendirinya. sehingga mampu menjadi penghasilan tambahan yang masuk dalam kantong keuangan Anda.
Sedangkan Liabilitas adalah sesuatu yang berharga yang anda miliki yang cenderung mengharuskan Anda untuk mengeluarkan uang. Dari liabilitas tersebut sangat mengharuskan mengeluarkan uang dari kantong anda. Seperti Rumah pribadi, mobil pribadi dan barang-barang pribadi lainnya. Yang mengharuskan Anda untuk mengeluarkan uang. Seperti biaya listrik, biaya perawatan, biaya servis dan biaya lainnya yang membuat anda harus mengeluarkan uang.
Dari semua pembahasan diatas, hal yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara mengatur Cashflow anda dan bagaimana membelanjakan keuangan anda di setiap bulannya.
Jadi, mari kita membahas lebih jelas tentang pola keuangan antara kelas miskin, kelas menengah dan kelas kaya. untuk lebih jelasnya mari kita bahas sistemnya satu persatu.
Daftar Isi
Pola keuangan si miskin ini, biasanya mereka mendapatkan penghasilan atau pendapatan dari pekerjaan yang mereka lakukan. Lalu menghabiskan pendapatan tersebut untuk kebutuhan hidup hingga tak tersisa lagi. Misalkan penghasilan yang didapat sebesar Rp.5.000.000 maka pengeluaran yang di keluarkan untuk kebutuhan dan hal-hal lainya juga sama sebesar Rp.5.000.000 bahkan bisa lebih.
Pola keuangan tersebut dijelaskan bahwa pendapatan yang masuk sama dengan pengeluaran yang mereka keluarkan. Jadi kenapa kita lihat banyak orang yang terjebak dalam pola tersebut tidak ada perubahan sama sekali, bahkan bisa semakin lebih parah keadaannya. Ini cara yang salah dan sangat berbahaya.
Kelemahan dari pola keuangan ini jika dalam perjalanan hidup mereka, bila suatu saat terjadi sesuatu yang mengharuskan mereka tidak bekerja. Mungkin dikarenakan dalam keadaan sakit, di PHK atau tak mampu bekerja lagi karena sudah tua maka pendapatan yang masuk untuk memenuhi kebutuhan mereka akan berhenti.
Pola keuangan menengah ini mereka juga mendapatkan penghasilan dari pekerjaan. Tetapi dikarenakan mereka berkelas profesional yang mempunyai skill yang tinggi maka mereka dibayar dengan penghasilan yang lebih besar.
Seringkali mereka yang mempunyai skill tinggi dan penghasilan yang lebih besar ini biasanya cenderung untuk mempunyai pola gaya hidup dan gengsi yang tinggi. Seperti membeli mobil pribadi, membeli barang-barang bermerk, kredit mobil pribadi, makan di tempat-tempat yang mewah dan lain-lain. Jika di contohkan, misalkan mereka berpenghasilan Rp.20.000.000 maka pengeluaran yang dikeluarkan untuk kebutuhan dan mengikuti gaya hidup yang tinggi juga akan habis Rp.20.000.000
Sehingga dengan pendapatan mereka yang banyak, juga habis dikarenakan kebiasaan pola gaya hidup mereka yang tinggi. Pola keuangan menengah ini akhirnya mempunyai hasil yang sama juga dengan pola keuangan si miskin dan kelemahannya juga sama.
Jika suatu saat mereka tidak bekerja di karenakan sakit, di PHK atau tidak produktif lagi di karenakan sudah tua, pastinya juga akan berhenti penghasilan yang mereka dapatkan. Sehingga malah lebih sakit keadaannya, karena mereka terbiasa dengan pola gaya hidup yang sangat tinggi. Tinggalkan juga pola keuangan seperti ini.
Pola keuangan kelas atas ini sebenarnya juga sama, mereka awalnya juga mendapatkan penghasilan dari pekerjaan yang mereka lakukan.
Tetapi bedanya disini mereka tidak menghabiskan penghasilan tersebut sekaligus. mereka hanya mengeluarkannya 80% saja dan menyisihkan 20% dari penghasilan tersebut untuk di tabung atau di investasikan untuk membeli asset. Sehingga pada saat asset mereka sudah mulai jalan maka asset nya mampu menghasilkan mereka pendapatan lagi. Jadi penghasilan yang didapat pola keuangan kelas atas tersebut menjadi pendapatan ganda.
Lalu di penghasilan berikutnya mereka menyisihkan lagi 20% untuk di investasikan di asset tersebut dan melakukan lagi berulang-ulang hingga semakin lama perputaran keuangan mereka semakin besar.
Di jelaskan seperti ini jika penghasilan yang di dapat sebesar Rp.10.000.000 maka pengeluaran yang di keluarkan di usahakan semaksimalnya hanya Rp. 8.000.000 dan sisa nya yang Rp. 2.000.000 ditabung untuk pembelian asset. sehingga suatu saat jika asset tersebut sudah mampu menghasilkan sebesar Rp. 1.000.000 maka pendapatan berikutnya menjadi Rp. 11.000.000. lalu di investasikan lagi sebesar 20% nya lagi sesuai kelipatanya. Sehingga semakin lama semakin besar perputaran uangnya
Sehingga bila pada suatu saat mereka tidak bisa bekerja lagi maka asset tersebut lah yang masih bisa memberikan penghasilan untuk mereka. Inilah keuntungan yang membedakan dari pola keuangan dari dua hal yang saya sebutkan diatas
Jadi rahasia dari pola keuangan kelas kaya itu terletak pada investasi yang menjadi asset untuk mereka mendapatkan penghasilan ganda. Baca juga tentang manfaat akuntansi dalam bisnis
Kesimpulan
Ketiga pola tersebut sama-sama menghasilkan penghasilan dari pekerjaan mereka tersebut. Tetapi dengan pola manajemen yang berbeda juga akan merubah kehidupan mereka kedepannya. Itulah kenapa yang kaya akan terus menjadi kaya dan yang miskin akan terus semakin tambah miskin. Mari rubah pola manajemen yang selama ini salah menjadi lebih baik. Simak juga ulasan sebelumnya tentang siklus akuntansi perusahaan yang sudah dijelaskan sebelumnya disini.