Membuat caption di sosial media bisnis tidak bisa dilakukan sembarangan. Terdapat beberapa tips membuat caption yang efektif agar berhasil menjangkau audiens dengan optimal.
Selama beberapa tahun belakangan, sosial media telah menjadi salah satu media pemasaran bisnis yang tak terpisahkan. Hampir setiap brand bisnis besar maupun kecil saat ini telah memiliki akun sosial media resmi mereka demi menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan sosial media untuk bisnis adalah kontennya. Konten yang disajikan harus relevan dan berhubungan dekat dengan pelanggan atau audiens sehingga sosial media tersebut dapat terus berkembang.
Nah, salah satu bagian konten yang juga tak boleh luput dari perhatian adalah caption-nya. Tentunya agar konten tersebut dapat menarik perhatian dan dibaca penuh oleh pembaca, maka kamu harus bisa merangkai caption yang efektif. Berikut tips membuat caption yang efektif versi AKUN.biz.
Daftar Isi
Sebelum membuat caption untuk sosial media bisnis, ada baiknya kamu mengenali identitas brand-mu terlebih dahulu. Bagaimana kamu ingin orang-orang melihat brand-mu? Apakah sebuah brand bisnis yang serius, formal, santai, atau bahkan cenderung julid dan nakal?
Kamu bisa menentukan brand personality dari apa yang ingin kamu sampaikan ke konsumen. Misalnya, kamu menjual produk berupa kopi-kopian dengan target konsumen anak muda. Maka alih-alih menggunakan caption formal, kamu bisa memakai bahasa caption yang santai dan kekinian layaknya obrolan anak muda.
Dengan begitu brand-mu akan lebih mudah dikenal orang dan lebih dekat juga ke pelanggan.
Caption yang kamu tulis tidak perlu terlalu panjang. Cukup buatlah kalimat yang singkat, jelas, dan padat.
Dalam satu kalimat tersebut harus ada pemicu yang membuat audiens ingin terus membaca atau menyimak konten yang kamu sajikan. Dengan begitu, peluang postinganmu dibaca tuntas oleh mereka pun akan semakin besar.
Sedangkan caption yang terlalu panjang seringkali membuat orang terlanjur malas terlebih dahulu untuk membacanya. Maka dari itu, lebih baik caption hanya diisi kalimat pendek saja yang dapat menimbulkan ketertarikan pembaca untuk menyimak konten pada foto yang kamu sajikan.
Hampir di semua sosial media sekarang dilengkapi dengan fitur Insight atau Wawasan yang memungkinkan kamu bisa mengetahui demografis pengikut maupun orang yang menyukai kontenmu.
Dari data Insight tersebut kamu bisa mengetahui berapa rata-rata usia followers dan penyimak kontenmu, dari mana asalnya, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Informasi yang lengkap ini dapat kamu proses untuk kemudian dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat konten dan caption yang sesuai dengan demografisnya.
Misalnya, kebanyakan followers-mu adalah anak-anak muda. Maka agar lebih dekat dengan mereka gunakanlah konten yang relevan saat ini dengan jokes yang kekinian juga.
Kalimat call to action (CTA) adalah kalimat yang dapat mempengaruhi perilaku pembaca atau audiens sosial media kita. Di mana kita bisa menyuruh mereka melakukan hal apapun yang kita perintahkan.
Misalnya, kamu membuat konten untuk mengajak orang-orang menge-tag teman-teman mereka di komentar. Maka cara penyampaian kalimat call to action ini harus diperhatikan agar orang-orang mau melakukan apa yang kita inginkan.
Kalimat call to action tak hanya sebatas meminta followers untuk mengajak teman-temannya berkontribusi di komentar. Namun juga dapat berupa ajakan untuk mengunduh aplikasi, mengunjungi website, berkunjung ke outlet, dan lain sebagainya.
Penggunaan hashtag dimaksudkan agar konten atau postinganmu bisa memperoleh engagement yang lebih luas.
Sedangkan penggunaan emoji dilakukan agar caption yang kamu tulis lebih terasa ekspresif sampai ke pembaca.
Meski sederhana, penggunaan emoji ini juga kadang membuat suatu konten lebih menarik dan terlihat lucu, lho.
Nah, itulah tadi beberapa tips membuat caption yang efektif untuk sosial media bisnis. Intinya, setiap bisnis memiliki target pasar yang berbeda, sehingga cara pendekatan dan pembuatan caption yang efektif tentu berbeda-beda untuk setiap bisnisnya.
Jadi, sudahkah kamu mengenali audiens atau target bisnismu?