Dalam berinvestasi, tak hanya modal dana serta pengetahuan saja yang perlu kamu persiapkan. Terdapat hal-hal lain yang juga perlu kamu tentukan dan ketahui sejak awali. Beberapa di antaranya adalah tujuan investasi, jangkau waktu dan profil risiko.
Ketiga hal tersebut sangat penting ditentukan sejak awal sebelum mulai berinvestasi. Dengan menentukan tujuan, mengetahui jangka waktu serta profil risikomu, maka kamu dapat dengan mudah memilih instrumen investasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya, tujuan kamu adalah untuk membeli rumah, lalu jangka waktunya kamu tentukan untuk 10 tahun mendatang sedangkan profil risikonya kamu dapat menyesuaikan, apakah kamu termasuk ke dalam investor yang konservatif, moderat atau malah agresif?
Nah, buat kamu yang belum tahu tentang perbedaan dari ketiga profil risiko tersebut berikut AKUN.biz jelaskan sedikit mengenai ketiganya.
Daftar Isi
Investor dengan profil konservatif cenderung menghindari investasi yang berisiko tinggi seperti saham. Biasanya investor dengan profil ini lebih memilih instrumen investasi yang nilainya stabil dan tidak begitu mengalami fluktuasi yang menukik tajam.
Instrumen investasi yang cocok untuk para investor dengan profil konservatif adalah deposito, emas, tanah maupun surat utang negara. Tentunya pemilihan produk investasi disesuaikan dengan dana serta tujuan yang kamu tentukan seperti yang telah disinggung di awal.
Selanjutnya ada profil risiko moderat. Investor dengan profil ini cenderung memiliki cukup pengetahuan tentang produk investasi apa yang akan ia pilih. Mereka pun masih dapat menoleransi sebagian risiko penurunan nilai dalam instrumen investasinya.
Bagi para investor moderat, penurunan nilai investasi adalah hal yang sementara. Mereka yakin bahwa produk investasi yang mereka pilih akan mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu. Instrumen investasi yang cocok adalah obligasi swasta, reksa dana campuran, properti serta emas.
Investor dengan profil agresif cenderung berani mengambil risiko tinggi. Jika nilai investasi yang mereka miliki saat ini, misalnya saham, mengalami penurunan. Biasanya para investor agresif justru malah akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membeli saham lebih banyak lagi, karena harganya relatif sedang murah.
Instrumen yang cocok untuk profil risiko ini adalah saham, reksa dana saham, bisnis dan properti. Semua instrument investasi tersebut umumnya digunakan untuk tujuan keuangan jangka panjang atau di atas 5 tahun.
Jadi bagaimana? Sudahkah kamu tahu apa profil risiko investasimu?