Apa Itu Blue Ocean Strategy?

Sebuah bisnis yang sedang berkembang, tentunya akan membutuhkan sebuah inovasi serta kreativitas dari pemiliknya. Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar bisnis yang sedang ditekuni tersebut terus berkembang hingga sukses ke depannya. Salah satu yang paling populer adalah dengan menerapkan Blue Ocean Strategy atau Strategi Lautan Biru.

Apa Itu Blue Ocean Strategy?

Anda mungkin sedikit asing dengan istilah yang satu ini. Tetapi, di dunia manajemen pemasaran, Blue Ocean Strategy menjadi salah satu strategi yang paling populer di antara yang lain. Pada Blue Ocean Strategy, Anda harus menciptakan produk baru yang masih berkaitan dengan dunia industri yang Anda tekuni. Ini dilakukan untuk menghindari persaingan sengit dalam pangsa pasar yang sama.

Secara singkat, strategi ini mengajarkan Anda untuk menciptakan pangsa pasar baru yang belum dijamah oleh pesaing mana pun dan menghindari Red Ocean (Lautan Merah) yang sudah penuh dengan persaingan ketat antar perusahaan atau bisnis serupa yang lain.

Dengan menerapkan strategi lautan biru ini, Anda akan terhindar dari persaingan yang melelahkan. Karena, Anda adalah orang pertama atau bahkan satu-satunya yang terjun dalam market space tersebut.

Namun, sebelum itu yang perlu Anda lakukan adalah dengan menciptakan sebuah inovasi atau mengembangkan kreativitas Anda sebagai pemilik usaha untuk membuat sebuah produk yang unik dan berbeda dari pesaing Anda yang lain.

Contoh Penerapan Blue Ocean Strategy

Contohnya adalah ponsel Blackberry yang sempat booming beberapa tahun silam. Saat itu, Blackberry sempat merajai pasar ponsel hanya lewat fitur aplikasi chatting-nya yang ia beri nama BlackBerry Messenger (BBM) yang sempat populer juga di kalangan anak muda dan orang dewasa. Blackberry berani tampil beda dibandingkan produsen ponsel yang lain saat itu. Sejaknya, persaingan penjualan ponsel yang lain tak begitu mengkhawatirkan untuk mereka.

Contoh yang lain adalah produk iPod yang digawangi oleh Apple, sebuah perusahaan digital ternama yang juga memproduksi iPhone. Saat itu, pasar musik digital belum sebesar sekarang. Mulanya Sony merajai pasar musik digital dengan produk Walkman-nya. Namun, kemudian Apple hadir dengan iPod yang mengusung inovasi baru dan teknologi lebih maju dibandingkan pesaingnya.

Dengan segala kemudahan yang diberikan oleh Apple pada produk iPod-nya, ia pun segera menguasai pangsa pasar musik digital.

Lalu, Bagaimana Cara Menerapkan Blue Ocean Strategy yang Baik?

Dalam penerapannya, terdapat 4 aksi yang seringkali disebut juga dengan ‘4 Action Framework’. Keempat aksi tersebut meliputi hal berikut:

1. Eliminate (Eliminasi) : Secara singkat, eliminasi yang dimaksud di sini adalah menghapus fitur-fitur yang tidak bernilai atau tidak terlalu penting untuk para pelanggan dari produk Anda.
2. Reduce (Mengurangi) : Sedikit berbeda dengan poin sebelumnya, jika eliminasi berarti menghilangkan. Mengurangi hanya bermakna sebagai pengurangan nilai-nilai dalam sebuah fitur yang masih diperlukan.
3. Raise (Meningkatkan) : Selanjutnya, di balik fitur yang tidak terlalu berguna atau memberi nilai lebih pada pelanggan. Tentunya, terdapat fitur lain yang sangat bermanfaat. Nah, fitur inilah yang perlu Anda tingkatkan. Tidak masalah jika fitur yang akan Anda tingkatkan ini sudah ditawarkan oleh pihak pesaing. Anda tetap bisa memberikan nilai lebih pada fitur yang satu ini dan pastikan fitur Anda lebih baik dari kompetitor yang lain.
4. Create (Menciptakan) : Inovasi hanya dilakukan pada produk yang sudah ada sebelumnya. Nah, di sini Anda juga dituntut untuk dapat menciptakan produk baru dalam industri yang sama, namun belum pernah ditawarkan pada pelanggan.

Keempat aksi di atas tersebut dapat dijadikan dasar dalam mengimplementasikan strategi Lautan Biru. Anda bisa juga menambahkan aksi-aksi yang lain, selama itu masih relevan dan baik untuk bisnis yang sedang Anda tekuni.

Bagaimana? Tertarik untuk menerapkan Blue Ocean Strategy yang satu ini?