MEMANG ada ya penulis kaya dan tajir melintir hanya karena hasil karya-tulisnya?
Kalimat tanya di atas membuat teringat bila beberapa waktu lalu pernah sama-sama kita bahas mengenai pekerjaan menulis yang bisa menghasilkan banyak uang. Bahwa perjalanannya memang tidak mudah itu pasti, karena untuk mencapai tujuan akhir hingga berkelimpahan harta memang dibutuhkan komitmen, daya tahan kuat, dan tentu saja menikmati proses.
Dengan perjalanan yang tidka mudah itu, maka kita pun bisa sedikit memahami apabila ada banyak penulis yang masih harus bekerja di kantor supaya mendapat gaji tetap guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Karena baginya, jika hanya mengandalkan dari pendapatan menulis saja, ia akan menemui banyak hal yang tertunda.
Tapi bukan berarti tak ada lho penulis kaya dan tajir melintir dari hasil karya-tulisnya itu. DI bawah ini adalah beberapa di antaranya, baik yang mukim di dalam negeri pun manca negara.
Daftar Isi
Penulis perempuan ini memiliki kekayaan bersih sebesar 1 miliar dollar atau sekitar 11,9 triliun. Seperti yang kita tahu, naskah Harry Potter sebelum mendulang banyak kesuksesan telah mengalami penolakan di 12 penerbit. Bahkan pada penerbit pungkasan, naskah J.K Rowling itu hampir saja dibuang ke tempat sampah sebelum akhirnya dibaca oleh editor dan diputuskan untuk diterbitkan.
Bisa dikatakan, J.K. Rowling adalah penulis paling kaya di dunia. Novel pertamanya bertajuk Harry Potter merupakan novel serial yang memiliki tujuh judul. Pada tahun 2007, salah satu seri Harry Potter yang berjudul Harry Potter and The Deathly Hallows terjual sebanyak 15 juta copy hanya dalam waktu 24 jam. Wow sekali, bukan?
Melalui seri Laskar Pelangi Andrea Hirata menjadi salah seorang penulis miliuner. Novel serial dari pengarang asal Bangka Belitung ini memiliki judul Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Maryamah Karpov.
Novel pertama Adrea Hirata diterbitkan pada tahun 2005, dan tak membutuhkan waktu lama hingga novel tersebut mengalami cetak ulang, difilmkan, serta diadaptasi ke sebuah pentas panggung. Novel Laskar Pelangi sendiri telah dicetak ulang lebih dari 600 ribu eksemplar, di mana Andrea Hirata bisa mengambil sekitar 3,6 miliar dari satu judul novel tersebut.
[Baca juga: Sistem Pembayaran Honor Penulis Buku]
Setelah novel Harry Potter sukses difilmkan, film fantasi lain yang tak kalah sukses adalah Twilight karangan Stephenie Meyer. Meski banyak yang mengatakan benci dengan pemeran utama bernama Kristen Stewart dan Robert Pattinson, namun film ini tetap memiliki banyak peminat. Buktinya, dari empat novel yang kesemuanya difilmkan, Stephenie Meyer bisa meraup keuntungan 125 juta dolar atau senilai dengan 1,48 triliun rupiah.
Pada mulanya, Stephenie Meyer menulis serial Twilight sebatas aktivitas iseng dan tak serius. Menulis baginya hanya untuk bersenang-senang dan tidak untuk mencari uang. Hingga pada akhinya adik Meyer meminta kakaknya mengirim naskah ke penerbit. Tenyata keuntungan datang bertubi-tubi. Setelah novel itu terbit, produser meminang serial Twilight untuk difilmkan.
Siapa yang tak ingat novel fenomenal berjudul Ayat-Ayat Cinta? Saking suksesnya novel ini kemudian diadaptasi ke dalam film oleh sutradara Hanung Bramantyo.
Kang Abik begitu sapaan sang penulis, ia menulis novel Ayat-Ayat Cinta saat sakit dan tak bisa ke mana-mana. Ketimbang bosan, ia kemudian menyusun cerita dan menuliskannya sampai selesai. Novel Ayat-Ayat Cinta diterbitkan oleh Republika Penerbit dan telah cetak ulang hingga 400 ribu eksemplar. Filmnya pun tak kalah sukses. Jumlah penontonnya mencapai angka 3,5 juta.
Penulis yang juga jebolan Universitas Al-Azhar, Kairo -Mesir ini, menangguk keuntungan dari novel-novelnya hingga mencapai angka 2,4 miliar rupiah. Karenanya tak salah jika ia masuk dalam kategori sosok penulis kaya dan tajir melintir dari karya tulisnya.
Well, menulis memang bukan pekerjaan mudah. Terkadang tekun saja tidak cukup, tapi juga dibutuhkan faktor luck. Hal yang tak bisa ditolak namun juga tak harus diyakini betul-betul. Memiliki mimpi menjadi penulis berharap menengguk keuntungan hingga triliunan tentu saja merupakan hal penting. Tapi, yang tak kalah penting dari semua itu adalah segera menulis dan berusaha untuk diterbitkan. Karena, bagaimana keuntungan besar dari royalti itu bisa datang jika belum memiliki produk berujud buku? [des]