SEBELUM berbicara mengenai langkah-langkah perubahan finansial dalam hidup, akan lebih baik jika kita juga menyimak ulang kehadiran kita di bumi ini dengan dibekali berbagai kemampuan dan panca indera yang ada. Jika ada pertanyaan; bisakah kita menjadi pedagang? Mampukah kita bekerja sebagai sales marketing? Mungkin banyak yang akan menjawabnya dengan kata ‘tidak’. Padahal tanpa kita sadari kita telah dikaruniai mulut untuk berbicara menawarkan dagangan, kita juga telah diberikan tangan untuk menawarkan produk kepada orang lain, dan kita juga telah dilengkapi kaki untuk berjalan menempuh tujuan pembeli produk kita.
Pun yang terjadi dengan “perubahan finansial,” tak sedikit yang memiliki pemikiran pesimis. Merasa tak percaya diri untuk mengatakan “bisa” –dan kemudian mengusahakan bagaimana caranya agar bisa melakukannya. Ada berbagai alasan dikemukakan sebagai alibi ketidakmampuan mengadakan perubahan finansial ke arah yang lebih baik. Dari mulai tak adanya bekal pendidikan mengelola keuangan, background-nya adalah hukum, arsitek, teknisi, dan bahkan hingga alasan-alasan lain yang kadangkala justru tak masuk di akal.
Lalu bagaimana cara agar kita tak banyak alasan guna mengejar perubahan finansial lebih baik itu? Jawabannya tentu adalah terus berusaha tanpa kenal lelah, dan selalu bekerja secara cerdas. Bagaimana? Terlalu umum ya?
Okey, jika dikatakan jawaban itu terlalu umum, dan bahkan acap dikatakan para motovator, di bawah ini adalah beberapa pelajaran yang akan membantu membuat perubahan finansial kita lebih baik.
Daftar Isi
Faktor utama yang tak bisa diabaikan dalam perubahan finansial adalah bagaimana kita membuat pola pikir tentang keuangan itu sendiri. Artinya, apabila kita tak membangun pola pikir bahwa uang mennjadikan hidup manusia itu sukses, maka kita pun tak akan berjalan menuju kesuksesaan itu sejak dari awal. Sebaliknya, kita justru akan melupakannya.
Iya, ada pepatah yang mengatakan bahwa “tak selamanya hidup ini akan bahagia dengan uang”, dan itu memang sangat bisa dibenarkan. Namun coba sesekali kita pikir juga persamaan terbaliknya; “Bagaimana jika kita tak ada uang, akankah kebahagiaan itu muncul?” Ketika sakit misalnya, apakah kita tetap bisa bahagia dengan ketiadaan uang. Atau sebaliknya, ketika kita sedang sehat wal afiat misalnya, kemudian kita memiliki keinginan mengenakan baju bagus, tinggal di rumah megah, mengendarai mobil mewah, dan juga pergi travelling, apakah dengan ketiadaan uang semua keinginan dan kebutuhan itu akan cukup diimpikan dan lantas ending-nya hati kita tetap senang? Tentu saja tidak, bukan?
Jadi pola pikir menjadi salah satu hal krusial dalam mencapai perubahan finansial ke arah yang lebih baik.
Terget dan tujuan dalam membelanjakan keuangan menjadi faktor penting perubahan finansial kita. Agar semua cita-cita dan keinginan dalam hidup bisa tercapai, maka kita wajib menetapkan target dan tujuan dalam membelanjakan keuangan. Salah satu strateginya adalah dengan menerapkan rumus SMART, yaitu Specific Measurable Actionable Realistic Timely.
Bagaimana menerapkan strategi SMART itu?
Sesuai dari arti kepanjangan SMART sendiri, intinya dalam meraih perubahan finansial lebih baik, penerapan keuangan kita harus Spesifik, Terukur, Terukur, Realistis, dan Tepat Waktu. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang menjadi hal yang tak bisa diabaikan, karenanya penulisan ataupun pencatatan keuangan menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Karena pada pencatatan keuangan itulah visi misi kita juga terkandung.
Dalam hal pencatatan keuangan demi meraih perubahan finansial ke arah lebih baik, pada era milenial ini Anda bisa memanfaatkan banyak alat pun media. Salah satunya Anda bisa menggunakan pencatatan buku kas online AKUN.biz, karena ada kemudahan dan kepraktisan di sana.
Ketelitian dalam keuangan sudah seharusnya dilakukan, karena jika tidak, maka akan banyak permasalahan timbul, bahkan bukan hanya pada satu pos, melainkan pada banyak pos yang kesemuanya tak bisa tidak tetap membutuhkan pendanaan. Jangan sampai terjadi saling-sengkarut dalam pembagiannya jika perubahan finansial kita tak hendak morat-marit. Dengan ketelitian pula, kita pun akan mengetahui kekayaan bersih yang dimiliki. Karena akan bisa dengan mudah melihat berapa besar debit dan berapa banyak kredit yang kita punya.
Demi mencapai kelancaran, selain ketelitian tentunya adalah juga budgeting yang tepat. Dengan teliti, anggaran kita pun akan bisa mudah diceramati.
Hal yang paling mudah sebagai awal daam membuat anggaran adalah mencantumkan semua penghasilan di bagian paling atas dan kemudian menguranginya dengan biaya di baris demi baris bawahnya, termasuk anggaran untuk tabungan Anda. Ini memang bukan perkara gampang, karenanya sila gunakan sumber anggaran ter-recomended guna membantu Anda menghasilkan dan menghemat keuangan.
Baca juga: Perencanaan Keuangan Pribadi Yang Sederhana dan Tepat
Ada banyak hal emergency dan suddent dalam kehidupan kita ini. Sebagai contoh paling gampang adalah sakit. Belum lagi kalau terjadi musibah, kecelakaan, sumbangan, terkena PHK, dan masih banyak lagi. Menghadapi keadaan semacam itu, sudah semestinya kita menyisihkan dana dan kemudian dialokasikan pada anggaran “dana tak terduga” tersebut.
Dana tak terduga alias dana darurat merupakan simpanan uang tunai yang disisihkan pada saat kita membutuhkannya. Jadi ketika ada yang tidak beres, kita pun tak akan merasa bingung, takut, khawatir. Sebaliknya, kita tetap bisa tenang karena masih ada dana cadangan yang dianggarkan pada pos dana tak terduga.
Dana tak terduga ini bisa dianggarkan dari banyak cara, misalnya dengan menyisihkan sedikit uang pada setiap bulannya, dan atau menambahinya pada saat kita mendapatkan penghasilan lebih.
Bagian dari perubahan adalah kebebasan finansial, dan bagian dari kebasan finansial tentu salah satunya adalah juga bebas dari jeratan utang. Karenanya, tak peduli apa alasannya, kita harus mengusahakan untuk tak terjerat utang, dan segera membayar pun melunasi utang yang kita miliki.
Dengan terbebas dari jeratan utang, maka tujuan perubahan finansial yang lebih baik akan menjadi langkah dengan prioritas tinggi demi kebahagiaan.
Asuransi menjadi hal yang masih jamak dilupakan di negeri kita, Indonesia. Hal ini tentu berbeda dengan negara-negara maju, di mana hampir sebagian besar warganya telah memiliki asuransi. Padahal jika dilihat dari manfaat dan madharatnya, asuransi telah terbukti banyak memberikan keuntungan, telah sering dijadikan media pertolongan.
Oleh karena itu, perencanaan asuransi musti menjadi komponen perencanaan keuangan yang seyogyanya memperoleh perhatian lebih. Ada banyak jenis asuransi, dari yang asuransi jiwa, kesehatan, bahkan asuransi kekayaan kita. Pentingnya asuransi ini tak ternilai harganya, dan itu menjadi pilihan terbaik saat ini. Sebagai contoh pentingnya keberadaan asuransi tersebut adalah, misalnya sepasang suami-istri memiliki dua orang anak, dan tiba-tiba sang suami meninggal, maka jiwa istri dan anak akan menjadi tak terbebani.Perihal asuransi ini, tentu kita juga wajib melihat track record perusahaan asuransi yang hendak kita pilih. So, silakan melakukan pendataan dan penelitian, kemudian pastikan Anda mendapatkan perlindungan tepat karena telah memilih asuransi dengan kondisi pelayanan yang prima.
Serupa dengan keberadaan asuransi, perencanaan rumah tinggal menjadi faktor lain yang tak kalah pentingnya dalam meraih perubahan finansial ke arah lebih baik. Dasar-dasar kepemilikan rumah sudah selayaknya dipikirkan sedini mungkin, sehingga tak akan menyesal di hari tua kelak, yaitu saat tenaga sudah jauh berkurang, sementara kebutuhan justru makin melonjak, termasuk kebutuhan akan kepemilikan rumah tinggal.
Selain aparatur sipil negara, mungkin kini sudah banyak tempat yang bisa kita jadikan wadah pensiun di hari tua kelak. Ya, kita memang diberi kemudahan oleh banyak hal, namun tak berarti hanya bermodalkan hal itu lantas kita menjadi sembrono, pasalnya ada hal penting yang perlu dilakukan sejak dini, yaitu besarnya anggaran dan keputusan berhemat selama menjalani hidup.
Berapa banyak kita harus saving demi membuat dana pensiun ini?
Dana pensiun akan menjadi enak jika sudah dilakukan sedari muda, sedini mungkin. Karena dengan ilustrasi jangka waktu yang lebih lama (dibanding yang berumur tua), maka nominal uang yang disisihkan juga tak musti tinggi. Di samping itu, di kemudian hari nanti, ketika usia pensiun tiba, sang anak muda juga berkemungkinan mendapatkan jumlah yang lebih banyak. Karenanya, dana pensiun ini bisa saja jika dianggap mirip dengan dana investasi.
Dengan ilustrasi sedini mungkin menyisihkan dana pensiun ini pula, maka secara tak langsung kita juga telah menerapkan prinsip “waktu adalah uang.”
Dari beberapa faktor yang bisa dijadikan sebagai penunjang perubahan finansial ke arah lebih baik di atas, kita bisa simpulkan bahwa ketika semuanya bisa berjalan dengan baik, secara tidak langsung kita pun telah melakukan investasi. Minimal investasi kesehatan, dan minimal adalah kesehatan mental.
Jika pertanyaannya adalah; bagaimana dengan investasi sedini mungkin agar kelak kemudian hari kita juga memiliki kebebasan finansial? Silakan lakukan investasi, namun dengan catatan kondisinya telah benar-benar mampu. Sama sekali jangan hanya mengejar sedini mungkin dan secepatnya. Artinya, ketika berinvestasi kita juga harus lihat kondisi. Misalnya harus bebas dari hutang dan memiliki dana darurat yang disimpan sebelumnya.
Demikian beberapa hal yang bisa dipelajari kemudian diterapkan dalam kehidupan demi perubahan finansial lebih baik.