Apa sih Mata Uang Bitcoin itu? -Apakah Anda sudah familiar dengan kata bitcoin? Hanya perrnah membaca? Atau malah sama sekali belum pernah mendengarnya?
Perkembangan teknologi dewasa ini memang membuat kita acap menjadi manusia gaptek, apalagi jika sama sekali tak mengikuti pemberitaannya. Seolah tak kenal waktu, laju perkembangan teknologi pun seperti melayang dengan kecepatan melebihi pesawat udara. Pun yang terjadi dengan teknologi penopang ekonomi bisnis.
Jika metode transaksi dahulu orang tak kenal mata uang, kemudian muncul mata uang sebagai nilai tukar, maka saat ini perkembangannya telah melebihi hal-hal yang diprediksi sebelumnya. Apabila transaksi pembayaran pada era ekonomi modern awalnya harus menggunakan tatap muka, kemudian beranjak dengan mekanisme pembayaran uang virtual. Maka saat ini kita tak perlu lagi musti menyimpan uang dalam bentuk cash. Dengan transaksi online, kita pun hanya butuh rekening online, sama sekali bukan uang kertas ataupun koin.
Jika kemunculan Paypal adalah salah satu pilihan pembayaran non-kartu kredit, maka kini ada pula metode pembayaran dan transaksi dengan mata uang virtual, yaitu Bitcoin. Dan meskipun di beberapa negara –termasuk Indonesia/BI– ada pelarangan, bahkan juga penolakan dalam menggunakan bitcoin ini, namun sejak diperkenalkan tahun 2009, kenyataannya mata uang virtual bitcoin ini justru semakin naik pamornya. Bank Indonesia pun turut menyatakan tidak mengakui transaksi uang virtual ini di Indonesia.
Daftar Isi
Mata uang Bitcoin awal ditemukan dan diciptakannya tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Ia diciptakan dengan fungsi awal sebagai uang elektronik yang dapat digunakan secara peer-to-peer ke semua pihak yang terhubung dengan koneksi internet. Sebagai hang virtual dan electronic, jika dibandingkan dengan uang yang beredar pada umumnya, bit coin memiliki perbedaan. Pasalnya uang ini berupa file, yang mana file bitcoin tersebut disimpan dalam dompet penyimpanan bitcoin. Dompet penyimpanan bitcoin inilah yang dikenal dengan istilah Bitcoin Digital Wallet. Dengan enkripsi yang sangat rapi maka file itu juga memiliki tingkat keamanan tinggi.
Salah satu yang menjadi perbedaan antara bitcoin dengan uang adalah pada tempat dibuat dan disebarkannya.
Dalam membuat dan menerbitkan uang, umumnya ada di bawah otoritas keuangan sebuah negara. Namun untuk botcoin cara memperolehnya adalah dengan komputer canggih, yaitu komputer yang berbeda dengan komputer umum. Pencarian bitcoin ini acapkali dianalogikan dengan penambangan emas. Karena komputer penambang bitcoin yang akan memproses menggunakan piranti lunak tertentu, maka kekuatan komputasi komputer itulah yang menjadi penentu kecepatan dalam mendapatkan bitcoin. Komputer itu akan mengkalkulasi dan mengkombinasi kode tertentu guna memperoleh setiap “keping” bitcoin.
Ada beberapa prinsip dasar agar uang virtual ini bisa berfungsi, di antaranya adalah keamanan dan anonimitas. Artinya, anonimitas uang virtual ini membuat pemilik transaksi memungkinkan untuk tak diketahui identitasnya. Jadi ketika bitcoin disimpan dalam jaringan sekalipun, identitas pemilik dan pihak yang membelanjakannya bisa jadi tak diketahui publik.
Bitcoin memiliki rantai blok yang terikat antara satu dengan yang lainnya. Artinya ketika ada yang bertransaksi, ia perlu memberikan kunci untuk publik dengan tujuan agar bisa dipindahtangankan kepada pemilik lain. Dan ketika kunci itu tak diberikan, maka bitcoin tidak akan bisa dipindahtangankan dan dipakai untuk bertransaksi.
Jika merunut beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam transaki menggunakan bitcoin; terlalu tertutup, susah dikontrol, dan kurang ada transparansi, maka masih banyak negara yang “otoritas keuangannya” masih belum mengizinkan bertransaksi menggunakan bitcoin ini. Karenanya, di belakang nilai keamanan yang ditawarkan, banyak pihak masih meragukan keberlangsungan penggunaan uang virtual bitcoin ini. Karenanya, hanya ada dua kemungkinan, uang yang setiap kepingnya memiliki nilai sekira $195 US ini mungkin saja suatu ketika akan sirna tak ada di peredaran, atau justru malah sebaliknya, akan mampu berkembang pesat, mengingat perkembangan teknologi –keuangan– yang juga melaju pesat. Spekulasi dan prediksi masih terus membayangi bitcoin.