MENULIS dengan bayaran tinggi menjadi perihal menarik bagi sebagian orang, khususnya mereka yang menekuni dunia literasi, baik itu kolumnis, content writer, dan semacamnya. Dan bekerja sebagai penulis akhir-akhir ini ketenarannya juga hampir disamakan dengan menjadi selebritis di ibu kota. Bayangannya gemerlap; mendapat banyak pujian dan memiliki banyak pundi-pundi uang.
Tidak salah memang memiliki pandangan bahwa menjadi penulis bisa membikin kaya. Hanya saja ada banyak hal yang masih perlu diketahui di samping manisnya sebuah ketenaran dan pundi-pundi uang yang didapatkan itu. Bahwa terjal jalannya menjadi penulis itu juga hampir sama dengan menjadi selebritis. Tak sedikit hal yang mesti dikorbankan, sementara jalan yang ditempuh juga penuh liku, tidak semulus bayangan dan obrolan yang beredar selama ini.
Daftar Isi
Jawabannya bisa ya, bisa pula tidak. Karena dengan mau bekerja keras saja, belum tentu jalan mudah mendapatkan banyak penghasilan itu tergapai. Sekali lagi, karena belantara pekerjaan menulis kejamnya bisa diserupakan dengan lika-liku jalan menjadi selebritis di ibukota itu tadi. Jadi jangan hanya berhenti di bekerja keras, namun juga bekerja-menulis dengan cerdas. Jangan lupa pula up-grade diri, terutama perihal marketing dan publishing, karena kedua hal itulah penentu dari datangnya bayaran-uang.
Pekerjaan menulis seperti apa saja yang bisa dilakukan untuk menyalurkan hobi (kesukaan mengarang cerita) dan juga menjadikannya sebagai sumber penghasilan? Di bawah ini adalah beberapa contoh jenis pekerjaan menulis yang banyak dilakukan.
Menulis buku bisa berupa novel, kumpulan cerpen, memoar, how to, psikologi, dan masih banyak yang lainnya bisa dimasukkan dalam profesi menulis dengan bayaran tinggi. Dalam pemberian honornya, profesi penulis buku ini terbagi menjadi beberapa sistem. Di antaranya adalah sistem royalti, yaitu hasil akan dibayarkan secara bertahap selama jangka waktu tertentu, dan sistem jual putus, yaitu pembayaran sekali setelah buku terbit.
Hal yang paling menyenangkan dari menulis buku adalah saat buku laku dan laris terjual, serta cetak ulang atau best seller. Belum lagi bila novelnya diadaptasi ke dalam bentuk film, bisa dipastikan penulis akan mendapatkan jumlah royalti yang berlebih. Berfoya-foya menggunakan uang royalti boleh-boleh saja, tapi jangan lupa catat pemasukan dan pengeluarannya untuk mengontrol keuangan.
[Baca juga: Jenis Pekerjaan Sampingan Tanpa Mengganggu Kuliah]
Kreativitas adalah kunci utama saat bekerja sebagai copywriter. Seorang copywriter biasa bekerja di sebuah agensi periklanan. Tak hanya bisa menulis, seorang copywriter juga harus memiliki kemampuan untuk membujuk audiens supaya tertarik dengan apa yang ditawarkan.
Hasil tulisan seorang copywriter akan muncul dalam bentuk headline, tagline, body text di dalam sebuah iklan. Iklan bisa muncul melalui media televisi, radio, media cetak, dan juga media online. Tak tanggung-tanggung, dalam pengerjaannya, bayaran seorang copywriter bisa begitu besar.
Bila seorang copy writer menulis headline dan tagline dalam kalimat singkat, seorang content writer harus bisa menulis konten dengan jumlah kalimat lebih panjang. Kemampuan lain yang harus dimiliki oleh seorang content writer –khususnya untuk media online– adalah kesadaran SEO dalam tulisannya. Tulisan yang memiliki SEO baik akan mudah ditelusuri melalui mesin pencari, baik Google, Yahoo, Bing, dan lain sebagainya.
Karakter tulisan yang harus dihasilkan oleh seorang content writer bersifat evergreen. Artinya tulisan yang dihasilkan harus bisa tetap relevan meski sudah di-publish bertahun-tahun lamanya. Pemilihan kata kunci atau keyword juga sangat berpengaruh. Perihal bayaran seorang content writer dihitung per artikel, sehingga apabila rajin menulis, seorang content writer tentunnya akan mendapat penghasilan yang besar.
Jika di atas adalah content writer, maka ada pula profesi penulis berupa blogger. Yaitu menulis di laman online blog personal yang dimiliki. Publikasinya tentu ada di wilayang daring (dalam jaringan) ataupun online.
Meski aktivitas ngeblog itu awalnya hanya semacam hobi dan kegiatan sampingan, namu pada era digital sekarang ini tak sedikit yang justru menekuni dunia blogging karena akan mendapat honor lebih. Misalnya dengan menulis review product ataupun menjadi partner giveaway. Bloger bisa masuk dalam kategori menulis dengan bayaran tinggi karena adakalanya bisa memperoleh penghasilan di atas rata-rata, apalagi ketika pengunjung blognya sudah sangat banyak.
Meski tak berlaku general, namun jamak adanya bahwa profesi seorang jurnalis biasanya dilakukan oleh mereka yang mengambil pendidikan tinggi jurusan jurnalistik atau ilmu komuniksi. Menjadi jurnalis itu artinya harus siap meliput berita dan menuangkannya ke dalam tulisan. Tulisan bisa berupa berita kriminal, politik dan juga bahkan hiburan.
Pada pesatnya kemajuan teknologi dewasa ini, seorang jurnalis harus memiliki disiplin tingkat tinggi. Pasalnya tenggat yang diberikan oleh redaktur biasanya sangat sempit dan mepet. Untuk meningkatkan kemampuan jurnalis agar profesi menulis dengan bayaran tinggi itu bisa tercapai, maka dituntut untuk menyajikan berita yang informatif sekaligus menarik. Artinya, seorang jurnalis juga dituntut untuk banyak membaca dan juga rajin klarifikasi both sides.
Di atas adalah baru beberapa dari banyaknya jenis profesi menulis. Namun dengan melihat beberapa profesi penulis seperti gambaran di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis dengan bayaran tinggi itu masih ada. Karena kenyataannya pekerjaan menulis itu memang bisa menangguk penghasilan dalam jumlah besar. Namun perlu diingat, apapun jenis profesi menulis, kemampuan menulis ini tak bisa dilakukan dengan hanya duduk dan mengkhayal. Sebaliknya, ketrampilan menulis ini perlu dilatih dengan cara membaca banyak karya orang lain (namun ingat, hindari plagiat) dan banyak memacu kemampuan diri dengan menulis. Jangan lupa bersosialisasi karena banyak ide cerita yang bisa ditulis dari berkumpul dengan orang lain. Dan, bila mendapat banyak royalti, jangan lupa menabung untuk masa depan dan juga sering-seringlah traktir teman 🙂 [des]